| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 08 Mei 2012 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 08 Mei 2012
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara" (Kis 14:22)


Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, Engkau selalu menggerakkan hati para pengikut-Mu untuk membawa damai bagi sesama ke jalan yang benar. Bantulah usaha kami agar dapat melakukan kehendak-Mu sepanjang hari ini. Amin.

Jemaat Perdana sering berkumpul untuk berdoa dan saling menguatkan iman dalam sharing kelompok. Kebiasaan ini membuat hidup rohani mereka terpelihara dan Roh Kudus meneguhkan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan hidup.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)

"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."

Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memebritakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lau mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

“Janganlah gentar dan gelisah hatimu”. Itulah pesan Yesus pada para murid-Nya. Kesulitan dan tantangan seringkali membuat hati kita gentar dan gelisah. Namun jika kita mengingat kata-kata Yesus ini dan berdoa agar Allah Bapa mencurahkan Roh Kudus, niscaya jalan keluar akan tampak jelas sedikit demi sedikit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)

"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus berbicara tentang damai. Hal itu dikatakan-Nya beberapa jam sebelum Ia menghadapi saat-saat penting dalam karya penebusan-Nya, menjelang derita dan wafat-Nya. Kemenangan-Nya atas kematian membuat damai itu mungkin. Yesus menghancurkan dosa, yang merupakan akar ketidakdamaian dengan salib-Nya. Setiap murid Tuhan juga diminta untuk memikul salib pengorbanan diri sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Mau dan mampukah saya memikul salib kehidupan bersama dengan Yesus?

Doa Malam


Tuhan Yesus, terima kasih atas hari ini. Engkau telah mendampingi perjalanan hidup kami. Semoga semua yang kami lakukan berkenan di hati-Mu. Namun jika ada kekurangannya, sudilah Engkau mengampuni sehingga kami dapat tidur dalam damai. Amin.



RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy