| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Senin, 04 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2.14-16; Mrk 12:1-12.
Perumpamaan hari ini mengisahkan tentang pemilik kebun anggur yang telah menyiapkan kebun anggur yang indah untuk disewakan kepada para penggarap. Ia juga telah mengirim hamba-hambanya, bahkan anaknya sendiri, untuk menerima sebagian dari hasil kebun anggur itu. Tetapi, para penggarap malah menangkap dan memukul hamba-hambanya itu dan membunuh anak si pemilik kebun anggur, sehingga marahlah sang pemilik. Demikianlah, Sang Pemilik Kehidupan telah menyewakan kepada kita suatu kehidupan yang indah dan ”siap digarap”. Ia pun selalu mengirim ”orang-orang”-Nya untuk menerima sebagian hasil dari yang kita peroleh dari kehidupan ini. Bahkan Ia telah mengirim Putra-Nya sendiri untuk mengingatkan kita. Akankah kita juga berlaku seperti penggarap yang tak mau peduli dan begitu asyik menikmati hasil kehidupan untuk diri sendiri? Adakah kita mau berbagi hasil kepada orang-orang yang Ia kirim kepada kita? Ya, jangan sampai Sang Pemilik pun ”marah” kepada kita.

Selasa, 05 Juni: Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup Martir (M).
2Ptr 3:12-15a.17-18; Mzm 90:2-4.10.14.16; Mrk 12:13-17.
”Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Inilah pertanyaan yang bermaksud menjerat Yesus. Jika Yesus menjawab ”boleh” tentulah Ia akan ditentang oleh orang-orang Yahudi. Sebaliknya, kalau Yesus menjawab ”tidak boleh”, tentu pula Ia akan dicap pemberontak oleh pemerintah Romawi. Menghadapi jeratan itu, Yesus malah bertanya, gambar siapa yang terdapat pada mata uang untuk membayar pajak. ”Gambar Kaisar” ujar orang-orang itu. Lalu Yesus berujar: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Nah, kalau begitu, kita harus ingat, diri kita memuat gambar Allah karena telah dicipta secitra dengan-Nya. Artinya, hidup manusia adalah hak Allah. Apakah kita juga sudah memberikan hak Allah dari hidup kita?

Rabu, 06 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2abcd; Mrk 12:18-27.
Suatu hari, entah kapan, jantung kita pasti berhenti berdegup. Itu pertanda tamatlah tubuh kita, ”time is up”, selesai sudah! Tapi, bukan berarti semuanya habis dan punah, seperti yang dipercaya oleh orang-orang Saduki. Mereka sama sekali tidak percaya akan kebangkitan dan kehidupan kekal. Padahal, bukankah tubuh hanyalah ”tenda”, tempat singgah dalam perjalanan ke rumah yang sesungguhnya? Nah persoalannya, bagaimana tempat kediaman kita nantinya itu sudah tentu sangat tergantung pada ”jalan” yang kita lewati sekarang. Omong-omong, kita sedang lewat jalan yang mana ya? Entahlah! Yang pasti, kita harus siap menjelaskannya kelak, saat Sang Hakim Agung bertanya kepada kita, entah kapan waktunya.

Kamis, 07 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 2:8-15; Mzm 25:4bc-5ab.8-10.14; Mrk 12:28b-34.
Hukum yang utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan. Itu artinya, mengasihi Allah secara total, tidak setengah-setengah. Lalu, hukum yang kedua adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Artinya, kasih akan Allah yang total itu harus terwujud pula dalam kasih terhadap sesama. Dan ingatlah, Yesus menandaskan: ”Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.” Kalau begitu, apa pun yang kita lakukan haruslah mengarah pada hukum yang utama itu: demi kasih akan Allah dan sesama! Nah, kenyataannya, kecenderungan manusia adalah meremehkan hukum itu dan terus berkutat dengan dasar hukum yang dibuat sendiri, yaitu: mementingkan diri sendiri, menomorsatukan hal materi

Jumat, 08 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 3:10-17; Mzm 119:157.160-161.165-166.168; Mrk 12:35-37.
Yesus berujar: ”Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?” Karena, menurut Yesus, Daud sendiri telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, bagaimana mungkin Mesias adalah Tuan dari Daud tetapi sekaligus anak Daud pula? Dengan mempertanyakan hal itu, Yesus mau menekankan bahwa Ia memang keturunan Daud, tetapi lebih dari itu, Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Tuhan penguasa langit dan bumi, pemilik kehidupan! Nah, kalau begitu, apakah kita sudah menjadikan Yesus penguasa hidup kita? Mari, dalam suka dan duka, kita bersandar saja pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita. Biar semuanya jadi indah!

Sabtu, 09 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 4:1-8; Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; Mrk 12:38-44.
Ahli-ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka mementingkan tampak luar alias ”casing”, tetapi isi hati tak sesuai. Mereka mengenakan jubah indah dan duduk di paling depan dengan maksud dipuji dan dihormati. Mereka pun mendaraskan doa yang indah di depan umum, tetapi nyatanya malah menindas janda-janda. Berbeda sekali dengan janda miskin yang dipuji oleh Yesus. Ia dipuji karena perbuatan lahiriahnya muncul dari hati yang tulus: ”casing” dan ”isi” klop! Dia memberi dari kekurangannya dengan hati yang tulus. Jadi yang penting bukanlah tampak lahiriah dari perbuatan-perbuatan yang kita anggap baik, tetapi apakah perbuatan-perbuatan itu sungguh keluar dari hati kita. Nah, sekarang tinggal pilih: mau dikecam atau dipuji!

Minggu, 10 Juni: Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus (P).
Kel 24:3-8; Mzm 116:12-13.15-16bc-18; Ibr 9:11-15; Mrk 14:12-16.22-26.
Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini kita diingatkan lagi akan pemberian diri Yesus. Di Golgota, TUBUH Yesus terpalang hina dan DARAH mengalir deras sebagai KORBAN untuk menyelamatkan kita. Yesus mau kita selalu memperbaharui korban itu, maka Ia telah menetapkan Ekaristi: ”Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku.” Dalam Perayaan Ekaristi itu, Tuhan Yesus menghadirkan bagi kita misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, sehingga kita dapat ikut ambil bagian dalam rahmat yang mengalir dari salib. Di dalam Ekaristi itu, kita pun diajak untuk mempersatukan korban kita dengan korban Yesus. Nah, setiap kali kita merayakan Ekaristi, pantaslah kita bertanya: apa yang akan kita korbankan untuk Yesus?

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN JUNI 2012

Ujud Umum: Semoga umat beriman mengalami kehadiran hidup Allah yang telah bangkit di dalam perayaan Ekaristi yang menemani mereka setiap hari.

Ujud Misi: Semoga umat kristiani di Eropa dapat menemukan kembali identitasnya yang benar dan melibatkan diri dengan kegembiraan lebih besar dalam pemakluman Injil.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga media-media Katolik tetap tumbuh berkembang dalam menjalankan karya pelayanan.


Renungan oleh Muliady Wijaya - Gereja Regina Caeli Pantai Indah Kapuk

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy