Bacaan Harian 18 - 24 Juni 2012
Senin, 18 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
1Raj 21:1-16; Mzm 5:2-3.5-6.7; Mat 5:38-42
Makhluk rapuh sekaligus mulia. Raja Ahab dikuasai sikap tamak dan dengan bantuan Izebel, isterinya, akhirnya ia bisa merampas kebun anggur Nabot dengan cara yang keji. Sikap tamak, iri hati, rakus akan materi, balas dendam menunjukkan betapa rapuhnya kita; namun sebaliknya, sikap kasih, pengampunan dan mau berbagi menunjukkan betapa kita juga begitu mulia. “Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu... bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu”, begitu Yesus berseru dalam Injil hari ini. Mari kita cari dan kita bangun sikap-sikap mulia yang ada dalam diri kita lalu bagikan buat banyak orang.
Selasa, 19 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
1Raj 21:17-29; Mzm 51:3-4.5-6a.11.16; Mat 5:43-48
Kasih itu membebaskan. Pernah frustrasi dalam usaha untuk mengasihi? Itu sangat manusiawi, tapi jangan menyerah. Kasih harus diuji dan dimurnikan bahkan sampai terluka. Nasehat Yesus hari ini menantang kita untuk mengasihi sampai sehabis-habisnya. Ia bukan saja pandai menasehati tapi juga melaksanakannya secara sempurna di kayu salib. Yesus juga mengharapkan murid-murid-Nya memiliki sikap kasih yang bukan “Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu”, tapi “Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian”. Mari berjuang untuk sampai pada kasih yang membebaskan ini.
Rabu, 20 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
2Raj 2:1.6-14; Mzm 31:20.21.24; Mat 6:16.16-18
Derma, doa dan puasa. Masihkah ketiga hal itu memiliki tempat dalam hidup kita? Ketika dunia mengagung-agungkan egoisme dan hedonisme, kita diingatkan untuk tidak terseret dan terjebak di dalamnya. Semoga tiga pilar ini bisa kita pelihara dengan baik meski tidak gampang dan banyak tantangannya. Apalagi ketika ada godaan untuk mempertontonkan perbuatan-perbuatan baik ini supaya mendapat pujian. Ingat, “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Kita sudah memperoleh ganjarannya. Sama seperti Elisa yang memilih bagian yang terbaik dari Elia, yaitu Roh sebagai seorang nabi.
Kamis, 21 Juni: Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan (P).
Sir 48:1-14; Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; Mat 6:7-15
Doa dan pengampunan. Berapa kali sehari Anda berdoa Bapa Kami? Doa yang diajarkan Yesus ini merupakan warisan dan contoh setiap doa. Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam doa ini adalah pengampunan. Dengan mengampuni dan memohon ampun kita memperoleh rahmat yang istimewa untuk semakin dekat kepada Bapa dan merasakan kasih-Nya. Relasi dengan sesama pun kita perbarui. Maka, meski “...Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya”, namun janganlah jemu-jemu berdoa. Semoga doa Bapa Kami yang sering kita ucapkan semakin mengembangkan semangat pengampunan dalam hati kita.
Jumat, 22 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
2Raj 11:1-4.9-18.20; Mzm 132:11.12.13-14.17-18; Mat 6:19-23
Harta di bumi perlu, tapi jangan sampai melupakan harta di surga. Dalam kotbah di bukit Yesus menasehatkan agar kita mengumpulkan harta di surga yang bersifat kekal dan membawa kepada keselamatan dan kebahagiaan sejati. Mari mengumpulkan sedikit demi sedikit harta di surga dengan berbagai keutamaan, sikap baik dan semangat berbagi. “Karena dimana hartamu berada, di situ pula hatimu berada”. Bahagia rasanya jika harta di dunia ini bisa mengantar kita untuk memiliki harta di surga juga.
Sabtu, 23 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
2Taw 24:17-25; Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Mat 6:24-34
Carpe diem. Tangkaplah hari ini. Perasaan khawatir bisa menghampiri siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Termasuk mereka yang mungkin kita lihat berkecukupan, bahagia dan tenang dalam hidupnya. Ketika rasa khawatir menyergap seolah-olah tidak ada hal yang bisa disyukuri. Pesan Yesus hari ini meneguhkan kita untuk tidak lupa kepada Bapa yang selalu bisa diandalkan karena Ia senantiasa memelihara hidup kita jauh melebihi burung dan bunga bakung,“...sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”. Mari ‘menangkap hari’ dan jangan biarkan kita kehilangan kebahagiaan sehari ini!
Minggu, 24 Juni: Hari Raya Kelahiran St Yohanes Pembaptis (P).
Yes 49:1-6; Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80
Karya Allah patut kita puji. Kebesaran-Nya mengatasi segala batas yang kita buat. Kelahiran Yohanes Pembaptis menjadi contoh karya tangan-Nya yang ajaib. Bagaimana kelahirannya membuat heran banyak orang dan dialah yang menjadi pembuka jalan bagi Sang Mesias.“Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia”. Pesta ini juga menjadi kesempatan yang bagus bagi orangtua untuk semakin memantapkan niat, motivasi dan tugas mendidik anak dengan penuh syukur dan tanggungjawab.
Renungan oleh: Stefanus Tommy Octora, Pr
Senin, 18 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
1Raj 21:1-16; Mzm 5:2-3.5-6.7; Mat 5:38-42
Makhluk rapuh sekaligus mulia. Raja Ahab dikuasai sikap tamak dan dengan bantuan Izebel, isterinya, akhirnya ia bisa merampas kebun anggur Nabot dengan cara yang keji. Sikap tamak, iri hati, rakus akan materi, balas dendam menunjukkan betapa rapuhnya kita; namun sebaliknya, sikap kasih, pengampunan dan mau berbagi menunjukkan betapa kita juga begitu mulia. “Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu... bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu”, begitu Yesus berseru dalam Injil hari ini. Mari kita cari dan kita bangun sikap-sikap mulia yang ada dalam diri kita lalu bagikan buat banyak orang.
Selasa, 19 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
1Raj 21:17-29; Mzm 51:3-4.5-6a.11.16; Mat 5:43-48
Kasih itu membebaskan. Pernah frustrasi dalam usaha untuk mengasihi? Itu sangat manusiawi, tapi jangan menyerah. Kasih harus diuji dan dimurnikan bahkan sampai terluka. Nasehat Yesus hari ini menantang kita untuk mengasihi sampai sehabis-habisnya. Ia bukan saja pandai menasehati tapi juga melaksanakannya secara sempurna di kayu salib. Yesus juga mengharapkan murid-murid-Nya memiliki sikap kasih yang bukan “Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu”, tapi “Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian”. Mari berjuang untuk sampai pada kasih yang membebaskan ini.
Rabu, 20 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
2Raj 2:1.6-14; Mzm 31:20.21.24; Mat 6:16.16-18
Derma, doa dan puasa. Masihkah ketiga hal itu memiliki tempat dalam hidup kita? Ketika dunia mengagung-agungkan egoisme dan hedonisme, kita diingatkan untuk tidak terseret dan terjebak di dalamnya. Semoga tiga pilar ini bisa kita pelihara dengan baik meski tidak gampang dan banyak tantangannya. Apalagi ketika ada godaan untuk mempertontonkan perbuatan-perbuatan baik ini supaya mendapat pujian. Ingat, “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Kita sudah memperoleh ganjarannya. Sama seperti Elisa yang memilih bagian yang terbaik dari Elia, yaitu Roh sebagai seorang nabi.
Kamis, 21 Juni: Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan (P).
Sir 48:1-14; Mzm 97:1-2.3-4.5-6.7; Mat 6:7-15
Doa dan pengampunan. Berapa kali sehari Anda berdoa Bapa Kami? Doa yang diajarkan Yesus ini merupakan warisan dan contoh setiap doa. Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam doa ini adalah pengampunan. Dengan mengampuni dan memohon ampun kita memperoleh rahmat yang istimewa untuk semakin dekat kepada Bapa dan merasakan kasih-Nya. Relasi dengan sesama pun kita perbarui. Maka, meski “...Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya”, namun janganlah jemu-jemu berdoa. Semoga doa Bapa Kami yang sering kita ucapkan semakin mengembangkan semangat pengampunan dalam hati kita.
Jumat, 22 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
2Raj 11:1-4.9-18.20; Mzm 132:11.12.13-14.17-18; Mat 6:19-23
Harta di bumi perlu, tapi jangan sampai melupakan harta di surga. Dalam kotbah di bukit Yesus menasehatkan agar kita mengumpulkan harta di surga yang bersifat kekal dan membawa kepada keselamatan dan kebahagiaan sejati. Mari mengumpulkan sedikit demi sedikit harta di surga dengan berbagai keutamaan, sikap baik dan semangat berbagi. “Karena dimana hartamu berada, di situ pula hatimu berada”. Bahagia rasanya jika harta di dunia ini bisa mengantar kita untuk memiliki harta di surga juga.
Sabtu, 23 Juni: Hari Biasa Pekan XI (H).
2Taw 24:17-25; Mzm 89:4-5.29-30.31-32.33-34; Mat 6:24-34
Carpe diem. Tangkaplah hari ini. Perasaan khawatir bisa menghampiri siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Termasuk mereka yang mungkin kita lihat berkecukupan, bahagia dan tenang dalam hidupnya. Ketika rasa khawatir menyergap seolah-olah tidak ada hal yang bisa disyukuri. Pesan Yesus hari ini meneguhkan kita untuk tidak lupa kepada Bapa yang selalu bisa diandalkan karena Ia senantiasa memelihara hidup kita jauh melebihi burung dan bunga bakung,“...sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”. Mari ‘menangkap hari’ dan jangan biarkan kita kehilangan kebahagiaan sehari ini!
Minggu, 24 Juni: Hari Raya Kelahiran St Yohanes Pembaptis (P).
Yes 49:1-6; Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80
Karya Allah patut kita puji. Kebesaran-Nya mengatasi segala batas yang kita buat. Kelahiran Yohanes Pembaptis menjadi contoh karya tangan-Nya yang ajaib. Bagaimana kelahirannya membuat heran banyak orang dan dialah yang menjadi pembuka jalan bagi Sang Mesias.“Menjadi apakah anak ini nanti? Sebab tangan Tuhan menyertai dia”. Pesta ini juga menjadi kesempatan yang bagus bagi orangtua untuk semakin memantapkan niat, motivasi dan tugas mendidik anak dengan penuh syukur dan tanggungjawab.
Renungan oleh: Stefanus Tommy Octora, Pr