| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 09 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Sabtu, 09 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

“Cinta kasih merupakan panggilan yang sangat mendasar bagi setiap manusia dan sudah tertera dalam kodratnya” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 71:14-15)


Tuhan, aku selalu berharap pada-Mu dan meningkatkan pujian-Mu. Aku menceritakan keadilan-Mu sepanjang hari, mewartakan karya keselamatan-Mu yang tak terduga.


Doa Pagi


Allah, hakim yang adil, peliharalah iman kami untuk selalu berpegang pada hukum dan ajaran sabda-Mu. Kami ingin selalu siap sedia untuk membela kebenaran serta sabar dalam tugas pelayanan kepada sesama. Allah kami, kedatangan-Mu selalu kami rindukan. Amin.


Kerinduan akan kedatangan Allah memberi kekuatan dalam menanggung segala cobaan hidup. Kita akan dikaruniai mahkota kebenaran oleh-Nya, apabila kita mampu memelihara iman sampai akhir. Sembari menunggu saat itu, kita mesti melakukan tugas pelayanan kita dengan sabar dan tekun.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:1-8)


"Lakukanlah pekerjaan seorang pewarta Injil. Hidupku mulai dicurahkan dan Tuhan akan mengaruniakan mahkota keselamatan kepadaku."

Saudara terkasih, di hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah. Siap sedialah selalu, baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya, untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Tetapi engkau, kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah dalam penderitaan, lakukanlah pekerjaan pewarta Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai aku, darahku mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah mendekat. Aku telah menyelesaikan pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman. Kini tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku pada hari-Nya oleh Tuhan, hakim yang adil; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Mulutku akan menceritakan keselamatan yang datang dari-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; R.15b)

1. Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, sepanjang hari penuh penghormatan kepada-Mu. Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
2. Tetapi aku senantiasa mau berharap kepada-Mu, dan menambah puji-pujian bagi-Mu. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu.
3. Aku datang dengan keperkasaan Tuhan Allah, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja! Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
4. Aku pun mau menyanyikan syukur dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah yang bersemangat miskin, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Allah lebih menyukai pemberian diri seutuhnya kepada-Nya, bukan hanya secara lahiriah. Janda miskin dengan pakaian sederhana, jauh lebih berkenan pada Allah daripada ahli Taurat yang dari penampilannya nampak suci dan kudus hanya karena pakaian dan tingkah lakunya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)


"Janda miskin itu telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."

Pada suatu hari Yesus dalam pengajaran-Nya berkata, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat. Mereka suka berjalan-jalan dengan pakaian panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Pada kali lain sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah sejumlah janda miskin. Ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya: semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kisah seorang janda miskin, yang memasukkan sedikit uang ke dalam kotak derma, sungguh mengharukan. Janda itu dipuji oleh Yesus, karena justru ia memasukkan uang jauh lebih banyak dari orang-orang lain. Dari kemiskinannya, ia telah memberikan semua yang dimilikinya. Janda ini telah menjadi teladan dalam hal iman, sikap murah hati dan penyerahan diri. Itulah hidup Yesus. Ia memberikan diri-Nya untuk keselamatan umat manusia. Itulah juga hendaknya menjadi sikap kita.


Doa Malam


Yesus Guru yang sejati, Engkau mengajar kami agar selalu rendah hati dan tidak mencari kehormatan pribadi. Jngan tinggalkan kami ya Yesus, terutama dalam menyelesaikan pertandingan di dunia ini untuk mempersembahkan diri seutuhnya demi Kerajaan Surga. Ini kami mohon kepada-Mu, sebab Engkaulah andalan dan kekuatan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy