| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Surat Kepada Keluarga bulan Juni 2012

Melihat kangguru dan anak di kantungnya

Kita diingatkan, bahwa kebaikan lahir di dekat hati

Rasa aman diberikan melalui kesediaan melindungi

Dan persatuan dijamin dalam lelah bersama

Anak-anak adalah masa depan milik dunia

Sekarang ini, mereka bersekolah bersama kita

Buatlah mereka damai di dalam genggamanmu

Lahirkan pribadi mencintai, karena sapaan lembutmu

Tanpa dibatasi waktu..hanya kegembiraan

bersama..

KELUARGA KELUARGA YANG TERKASIH

Suatu kegembiraan karena akhirnya masa liburan tiba bagi anak-anak kita. Anak-anak mempunyai lebih banyak kesempatan bersama sama kita. Dalam beberapa minggu, mereka menjadi sepenuhnya anak-anak kita, karena seluruh acara mereka sekarang menjadi acara bersama kita, orang tuanya, dan saudara-saudarinya. Mau di bawa kemana anak-anak kita itu dalam liburan dari tugas belajar?

Masa liburan menjadi kesenangan sekaligus menjadi tantangan bagi kita para orang tua untuk mendampingi anak-anak di saat mereka menikmati liburan dan membutuhkan kedekatan dengan keluarganya.. Kedua faktor, edukasi dan kegembiraan, sangat baik dialami anak-anak kita pada masa liburan ini. Anak-anak secara alami selalu berada dalam masa belajar untuk mengantar mereka menjadi semakin dewasa, termasuk pada waktu liburan tiba, tanpa beban study formal.

Keluarga-keluarga terkasih, apakah kita sudah merencanakan suatu liburan yang menyenangkan? Atau kita merencanakan program tertentu yang didesain untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan anak-anak dalam liburannya? Untuk sebagian anak-anak, kata “liburan” membuat mereka membayangkan paket-paket liburan atau kursus-kursus spesial. Yang lain mungkin sudah membayangkan suatu liburan ke luar negeri atau tempat wisata yang jauh.

Anak-anak dari keluarga sederhana memikirkan untuk menghabiskan masa liburan bersama teman-teman atau membantu orang tuanya, ikut bekerja, atau sekedar mengunjungi sanak family di kampung halaman. Pertanyaan anak-anak dari semua kalangan sebenarnya sama: apakah aku akan mengalami liburan yang menyenangkan dan berkesan? Kita sebagai orang tua ditantang untuk menghadirkan suatu liburan yang bermutu bagi mereka, apapun kondisi keluarga kita.

Kita sudah cukup banyak menghadapi pengalaman kesulitan bersama-anak-anak kita. Komunikasi bersama mereka kadang menjadi begitu langka, karena kesibukan masing-masing ketika mereka sekolah. Dalam masa liburan, kita perlu menyediakan waktu yang lebih dari cukup untuk semakin mengenal satu sama lain. Keluarga memang hidup dan tinggal serumah, tetapi ini membuat kita merasa kaget melihat perubahan dan perkembangan anak-anak kita yang berubah pesat. Kita seperti kehilangan kendali atas mereka.

Masa liburan akan menjadi masa yang menyenangkan, karena anak-anak yang berlibur bersama kedua orang tuanya yakin bahwa orang tua mereka memberi perhatian dan menyayangi mereka melalui kebersamaan di antara mereka. Ambillah waktu untuk berbagi: omong-omong, pergi ke tempat khusus (tidak harus ke tempat yang mahal dan jauh); mengunjungi nenek-kakek, oom atau tantenya; atau barangkali merencanakan acara menanam pohon bersama di depan rumah dan mengecat tembok dan pagar.

Keluarga-keluarga terkasih, acara kebersamaan bagi kita di Jakarta dan sekitarnya menjadi suatu acara yang mahal. Bukan karena tempat tujuan, melainkan suatu kesempatan langka untuk seluruh anggota keluarga, anak-anak dan orang tuanya dalam suatu relasi tanpa batas waktu dan ekspresi bebas yang menunjukkan cinta dan penerimaan. Beberapa minggu menjadi saat emas bagi suatu pendidikan nilai kebersamaan, kerukunan, kasih, perhatian, kerjasama, dll. di antara orang tua-anak yang mengubah dan meneguhkan.

Tempat sebaik dan seindah apapun tidak banyak berarti, kalau mereka pergi sendiri. Tetapi kalau mereka menikmati sapaan ramah dan tulus satu sama lain, waktu liburan bahkan bisa menjadi kesempatan memberikan dukungan, pendampingan, didikan, dan peneguhan yang lebih mahal dari program-program liburan berkelas apapun tanpa adanya waktu bersama untuk suatu relasi manusiawi dengan anggota keluarga yang lain.

Barangkali kita harus belajar dari masa kecil atau kisah-kisah masa kecil kita (para orang tua) masing-masing. Memancing, mengunjungi nenek-kakek, berkebun, memasak, membacakan buku cerita, reparasi mobil/motor bersama, berbelanja bersama, olahraga keluarga, dan pergi ke Gereja bersama dalam waktu yang sama, menjadi pilihan untuk menjalani waktu liburan istimewa.

Pendidikan nilai dan prakteknya sekaligus dapat diberikan ketika orang tua dan anak-anaknya tidak dikejar-kejar waktu. Inilah saat terindah sepanjang tahun yang sesungguhnya diperlukan oleh semua anggota keluarga. Jadilah orang tua yang baik dan bijaksana. Pakailah saat-saat liburan sebagai saat emas untuk menjadikan anak-anak kembali “menjadi milik kita”, bukan milik sekolah; bukan milik teman-temannya; bukan milik komputer, TV, dan buku-bukunya; melainkan menjadi milik kita sepenuhnya, sebagai satu keluarga.

Selamat berlibur..!

Alexander Erwin MSF

Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy