Bacaan Harian 23 - 29 Juli 2012
Senin, 23 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Mi 6:1-4.6-8; Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23; Mat 12:38-42.
Kita sering kurang menyadari bahwa Allah telah ikut campur tangan dalam hidup kita. Kita seakan masih menunggu tanda dan mukjizat nyata dalam hidup kita untuk sungguh-sungguh berserah total kepada-Nya.
Selasa, 24 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Mi 7:14-15.18-20; Mzm 84:2-4.5-8; Mat 12:46-50.
Misi Yesus adalah membangun keluarga Allah yang di dalamnya Allah Bapa meraja. Maka, bagi Yesus, ibu dan saudara-saudara-Nya tidak lagi dibatasi hanya dengan hubungan darah, tetapi siapa saja yang melakukan kehendak Bapa. Apakah kita juga boleh mengaku sebagai saudara Yesus?
Rabu, 25 Juli: Pesta St. Yakobus, Rasul (M).
2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-6; Mat 20:20-28.
Kuasa Tuhan menjadi andalan seorang rasul. Harta pelayanan sebagai rasul tersimpan dalam bejana tanah liat. Seorang rasul juga selalu membawa kematian Yesus dalam tubuhnya.
Kamis, 26 Juli: Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna, Orangtua Sta. Perawan Maria (P).
Sir 44:1.10-15; Mzm 132:11.13-14.17-18; Mat 13:16-17.
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, disenangi banyak orang, penuh sukacita dan damai. Demikianpun anak yang berbahagia itu, yang menjadi kebanggaan keluarga, tentu akan berbagi kebahagiaan dengan orangtua dan sanak keluarganya. Suasana seperti inilah yang kiranya dialami oleh St. Yoakim dan Ana, ketika melihat Maria, anak mereka, dipenuhi kasih karunia, sukacita, dan damai dari Allah sendiri. Kebahagiaan Maria pun menular kepada kedua orangtuanya. Mereka berbahagia terlebih karena telah diberi anugerah untuk melihat, mendengar, mengetahui rahasia Kerajaan Allah yang kini sedang dinyatakan dalam diri Yesus, Putra Maria, cucu mereka. Kebahagiaan yang demikian ini amat ditegaskan Yesus: ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” apa yang dijanjikan Allah kepada manusia.
Jumat, 27 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Yer 3:14-17; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 13:18-23.
Benih rahmat Tuhan telah ditaburkan ke dalam hati kita. Bagaimana kemudian pertumbuhannya dan seberapa banyak buahnya sangat tergantung dari cara kita mengolahnya. Inilah tantangan kita bersama. Tentu, kita tak pernah boleh berhenti memupuknya sehingga buahnya semakin melimpah.
Sabtu, 28 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Yer 7:1-11; Mzm 84:3-6a.8a.11; Mat 13:24-30.
Kita tentu menginginkan supaya semua yang ada bersama kita adalah kebaikan dan hidup kita dijauhi dari segala yang jahat. Tapi, pada kenyataannya, seringkali kejahatan itu datang dan hidup di tengah kita. Yesus mengingatkan, biarlah kejahatan itu menjadi batu ujian terhadap kebaikan kita dan sekaligus memurnikannya.
Minggu, 29 Juli: Hari Biasa Pekan XVII (H).
2Raj 4:42-44; Mzm 145:10-11.15-18; Ef 4:1-6; Yoh 6:1-15.
Mukjizat penggandaan roti ini dianggap sebagai pralambang Ekaristi. Tindakan dan kata-kata Yesus dilanjutkan oleh para imam dalam perayaan Ekaristi. Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada para murid-Nya. Bahasa Yunani untuk “mengucap syukur” adalah “eucharisteo”, yang menjadi akar Ekaristi.
Senin, 23 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Mi 6:1-4.6-8; Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23; Mat 12:38-42.
Kita sering kurang menyadari bahwa Allah telah ikut campur tangan dalam hidup kita. Kita seakan masih menunggu tanda dan mukjizat nyata dalam hidup kita untuk sungguh-sungguh berserah total kepada-Nya.
Selasa, 24 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Mi 7:14-15.18-20; Mzm 84:2-4.5-8; Mat 12:46-50.
Misi Yesus adalah membangun keluarga Allah yang di dalamnya Allah Bapa meraja. Maka, bagi Yesus, ibu dan saudara-saudara-Nya tidak lagi dibatasi hanya dengan hubungan darah, tetapi siapa saja yang melakukan kehendak Bapa. Apakah kita juga boleh mengaku sebagai saudara Yesus?
Rabu, 25 Juli: Pesta St. Yakobus, Rasul (M).
2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-6; Mat 20:20-28.
Kuasa Tuhan menjadi andalan seorang rasul. Harta pelayanan sebagai rasul tersimpan dalam bejana tanah liat. Seorang rasul juga selalu membawa kematian Yesus dalam tubuhnya.
Kamis, 26 Juli: Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna, Orangtua Sta. Perawan Maria (P).
Sir 44:1.10-15; Mzm 132:11.13-14.17-18; Mat 13:16-17.
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, disenangi banyak orang, penuh sukacita dan damai. Demikianpun anak yang berbahagia itu, yang menjadi kebanggaan keluarga, tentu akan berbagi kebahagiaan dengan orangtua dan sanak keluarganya. Suasana seperti inilah yang kiranya dialami oleh St. Yoakim dan Ana, ketika melihat Maria, anak mereka, dipenuhi kasih karunia, sukacita, dan damai dari Allah sendiri. Kebahagiaan Maria pun menular kepada kedua orangtuanya. Mereka berbahagia terlebih karena telah diberi anugerah untuk melihat, mendengar, mengetahui rahasia Kerajaan Allah yang kini sedang dinyatakan dalam diri Yesus, Putra Maria, cucu mereka. Kebahagiaan yang demikian ini amat ditegaskan Yesus: ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” apa yang dijanjikan Allah kepada manusia.
Jumat, 27 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Yer 3:14-17; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 13:18-23.
Benih rahmat Tuhan telah ditaburkan ke dalam hati kita. Bagaimana kemudian pertumbuhannya dan seberapa banyak buahnya sangat tergantung dari cara kita mengolahnya. Inilah tantangan kita bersama. Tentu, kita tak pernah boleh berhenti memupuknya sehingga buahnya semakin melimpah.
Sabtu, 28 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Yer 7:1-11; Mzm 84:3-6a.8a.11; Mat 13:24-30.
Kita tentu menginginkan supaya semua yang ada bersama kita adalah kebaikan dan hidup kita dijauhi dari segala yang jahat. Tapi, pada kenyataannya, seringkali kejahatan itu datang dan hidup di tengah kita. Yesus mengingatkan, biarlah kejahatan itu menjadi batu ujian terhadap kebaikan kita dan sekaligus memurnikannya.
Minggu, 29 Juli: Hari Biasa Pekan XVII (H).
2Raj 4:42-44; Mzm 145:10-11.15-18; Ef 4:1-6; Yoh 6:1-15.
Mukjizat penggandaan roti ini dianggap sebagai pralambang Ekaristi. Tindakan dan kata-kata Yesus dilanjutkan oleh para imam dalam perayaan Ekaristi. Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada para murid-Nya. Bahasa Yunani untuk “mengucap syukur” adalah “eucharisteo”, yang menjadi akar Ekaristi.