Hari Biasa Pekan XVI
“Marta dan Maria adalah dua bersaudara, bukan hanya di dalam daging, tetapi mereka bersaudara juga di dalam kesucian” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Doa Pagi
Ampunilah kami ya Tuhan, karena telah berpaling dari pada-Mu. Pada sepanjang hari ini, tariklah kami pada jalan-Mu yang membawa kepada hidup yang kekal. Amin.
Bertobat berarti memperbaiki tingkah langkah atau perbuatan yang salah. Ternyata menindas orang asing (baca: pembantu) itu salah. Menindas yatim piatu dan janda, menumpahkan darah orang tak bersalah (membunuh), mencuri, berzinah adalah kekejian di mata Tuhan, yang tidak begitu saja dapat disembuhkan dengan ritus agama.
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.
Tidak semua kejahatan dalam diri seseorang segera ditumpas atau sekurang-kurangnya dihentikan oleh Tuhan. Kejahatan kerapkali tumbuh bersama kebaikan. Mencabut kejahatan bisa membahayakan kebaikan sebab keduanya tumbuh dalam ladang yang sama. Maka jangan pernah menyerah terhadap aneka kelemahan. Pusatkan seluruh energi untuk mengembangkan kebaikan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-30)
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus menaburkan benih baik (Kerajaan Allah). Tapi musuh (kuasa kejahatan) juga tidak tinggal diam. Dia juga menaburkan benih lalang (kejahatan) yang bisa menghalangi pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Allah. Kita juga diminta hati-hati dan bijaksana dalam bersikap dan bertindak. Dari buahnyalah baru kita mengetahui mana yang berasal dari Allah (benih baik) dan mana yang berasal dari musuh (benih lalang). Namun pada akhirnya Tuhan mengganjar yang baik dan menghukum yang jahat.
Doa Malam
Yesus, kebaikan dan kejahatan selalu berebut untuk menempati lubuk hatiku. Bantulah aku dengan rahmat-Mu agar dapat memilah keduanya dan memilih yang baik, benar dan berkenan kepada Allah. Amin.