Bacaan Harian 06 - 12 Agustus 2012
Senin, 06 Agustus: Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P).
Dan 7:9-10.13-14; atau 2Ptr 1:16-19; Mzm 97:1-2.5-6.9; Mrk 9:2-10.
Yesus mengajak para murid-Nya (Petrus, Yakobus dan Yohanes) naik ke sebuah gunung yang tinggi. Dalam Kitab Suci gunung melambangkan tempat tinggal Allah. Maka wajar, kalau Yesus mengajak para murid-Nya untuk naik ke gunung. Di gunung, mereka bisa berkomunikasi dan menjalin relasi dengan Allah. Di gunung pula, mereka mengalami perjumpaan dengan Allah. Dalam kehidupan kita setiap hari, kita juga bisa mengalami perjumpaan dengan Allah yang lebih intim pada saat kita merayakan Perayaan Ekaristi. Inilah pengalaman Tabor. Pengalaman Tabor ini harus kita bagikan kepada saudara-saudari yang ada di sekitar kita, agar mereka boleh juga mengalami pengalaman yang sama di dalam kehidupan mereka setiap hari.
Selasa, 07 Agustus: Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-21.29.22-23; Mat 14:22-36.
Melihat Yesus berjalan di atas air, Petrus pun meminta kepada Yesus supaya Ia dapat juga berjalan di atas air menghampiri Yesus. Yesus pun menjawab: ”Datanglah!” Dan Petrus pun melaklukannya. Namun saat angin bertiup, ia pun takut dan mulai tenggelam. Begitulah, jika kita terlalu terpusat pada tiupan angin, kita pun akan takut dan dapat membuat kita ditelan gelombang kehidupan. Yakinlah bahwa Yesus memiliki kuasa mengatasi semua kuasa dunia. Yang dibutuhkan adalah mata yang tertuju kepada Yesus dan bukan kepada tiupan angin.
Rabu, 08 Agustus: Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam (P).
Yer 3:1-7; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 15:21-28.
Iman perempuan Kanaan yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan dengan sabar serta rendah hati tetap berharap kepada-Nya, meskipun awal mulanya tampak ditolak oleh Yesus, telah menggerakkan hati Yesus untuk mengabulkan permintaan perempuuan tersebut. Berharap dan mengandalkan Yesus memang perlu sikap sabar dan rendah hati.
Kamis, 09 Agustus: Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 31:31-34; Mzm 51:12-15.18-19; Mat 16:13-23.
Siapakah Yesus bagiku? Apakah Yesus bagiku hanyalah sekedar penolong untuk hal-hal duniawi? Kalau begitu halnya, kita hanya memikirkan Yesus dari sudut pandang kepentingan manusia, bukan seperti yang dipikirkan Allah.
Jumat, 10 Agustus: Pesta St. Laurensius, Diakon-Martir (M).
2Kor 9:6-10; Mzm 112:1-2.5-9; Yoh 12:24-26.
Kematian bukanlah menjadi tujuan hidup Yesus. Tujuan Yesus adalah memenuhi kehendak Bapa-Nya. Ia mewartakan kebenaran yang memberi hidup baru. Kematian-Nya menjadi peristiwa kekerasan orang yang menolaknya, namun Yesus sendiri menentang kekerasan. Ia menyatakan kasih dan kelembutan. Maka, hidup-Nya bagai biji yang ditanam di tanah.
Sabtu, 11 Agustus: Peringatan Wajib St. Klara, Perawan (P).
Hab 1:12 – 2:4; Mzm 9:8-13; Mat 17:14-20.
Para murid diberi kuasa oleh Yesus untuk menyembuhkan orang sakit. Namun, mereka tidak mampu menyembuhkan seorang anak yang sakit ayan. Yesus menegur mereka sebagai orang yang kurang iman. Kebersamaan dengan Yesus dan kuasa yang diberikan oleh Yesus memang tidak akan berguna kalau tidak disertai keterbukaan untuk lebih mengenal dan mencintai-Nya. Keterbukaan hati dan kerelaan menyelaraskan hidup dengan Yesus sajalah yang dapat memberikan pertumbuhan iman.
Minggu, 12 Agustus: Hari Raya Sta. Perawan Maria Diangkat Ke Surga (P).
Vigili: 1Taw 15:3-4.15-16, 16:1-2; Mzm 132:6-7.9-10.13-14; 1Kor 15:54-57; Luk 11:27-28
Hari Raya: Why 11:19a – 12:1.3-6a.10ab; Mzm 45:10bc-12ab; 1Kor 15:20-26; Luk 1:39-56.
Dogma Maria Diangkat ke Surga dimaklumkan oleh Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus (Tuhan yang sangat murah hati) pada tahun 1950. Dogma adalah ajaran iman yang disampaikan oleh Paus sebagai pemimpin Gereja yang harus ditaati oleh umat beriman, sedangkan Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus adalah dekrit yang menjelaskan tentang dogma Maria Diangkat ke Surga. Karena ajaran Maria Diangkat ke Surga merupakan dogma, umat Katolik harus mempercayainya. Dasar keyakinan kita bahwa Bunda Maria diangkat ke surga: 1) Maria dikandung tanpa noda dosa, termasuk dosa asal sehingga kita percaya bahwa ia pun bebas dari kerusakan badan setelah kematiannya. 2) Bunda Maria adalah hamba yang setia dalam mengambil bagian dalam kelahiran, kehidupan, wafat, dan kebangkitan Tuhan sehingga ia menerima kemuliaan surga secara istimewa, yaitu beserta badan dan jiwanya. 3) Kitab Wahyu 12:1 menegaskan bahwa Santa Perawan Maria diangkat ke surga: “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”. Sesuai dengan kesepakatan Konferensi Wali Gereja Indonesia, hari raya ini dirayakan pada hari Minggu sebelum atau sesudah tgl. 15 Agustus.
Khusus di luar Indonesia, Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga dirayakan pada tgl 15 Agustus.
Bacaan Perayaan Ekaristi Minggu, 12 Agustus: Hari Minggu Biasa XIX (H).
1Raj 19:4-8; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ef 4:30-5:2; Yoh 6:41-51.
Senin, 06 Agustus: Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya (P).
Dan 7:9-10.13-14; atau 2Ptr 1:16-19; Mzm 97:1-2.5-6.9; Mrk 9:2-10.
Yesus mengajak para murid-Nya (Petrus, Yakobus dan Yohanes) naik ke sebuah gunung yang tinggi. Dalam Kitab Suci gunung melambangkan tempat tinggal Allah. Maka wajar, kalau Yesus mengajak para murid-Nya untuk naik ke gunung. Di gunung, mereka bisa berkomunikasi dan menjalin relasi dengan Allah. Di gunung pula, mereka mengalami perjumpaan dengan Allah. Dalam kehidupan kita setiap hari, kita juga bisa mengalami perjumpaan dengan Allah yang lebih intim pada saat kita merayakan Perayaan Ekaristi. Inilah pengalaman Tabor. Pengalaman Tabor ini harus kita bagikan kepada saudara-saudari yang ada di sekitar kita, agar mereka boleh juga mengalami pengalaman yang sama di dalam kehidupan mereka setiap hari.
Selasa, 07 Agustus: Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 30:1-2.12-15.18-22; Mzm 102:16-21.29.22-23; Mat 14:22-36.
Melihat Yesus berjalan di atas air, Petrus pun meminta kepada Yesus supaya Ia dapat juga berjalan di atas air menghampiri Yesus. Yesus pun menjawab: ”Datanglah!” Dan Petrus pun melaklukannya. Namun saat angin bertiup, ia pun takut dan mulai tenggelam. Begitulah, jika kita terlalu terpusat pada tiupan angin, kita pun akan takut dan dapat membuat kita ditelan gelombang kehidupan. Yakinlah bahwa Yesus memiliki kuasa mengatasi semua kuasa dunia. Yang dibutuhkan adalah mata yang tertuju kepada Yesus dan bukan kepada tiupan angin.
Rabu, 08 Agustus: Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam (P).
Yer 3:1-7; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 15:21-28.
Iman perempuan Kanaan yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan dengan sabar serta rendah hati tetap berharap kepada-Nya, meskipun awal mulanya tampak ditolak oleh Yesus, telah menggerakkan hati Yesus untuk mengabulkan permintaan perempuuan tersebut. Berharap dan mengandalkan Yesus memang perlu sikap sabar dan rendah hati.
Kamis, 09 Agustus: Hari Biasa Pekan XVIII (H).
Yer 31:31-34; Mzm 51:12-15.18-19; Mat 16:13-23.
Siapakah Yesus bagiku? Apakah Yesus bagiku hanyalah sekedar penolong untuk hal-hal duniawi? Kalau begitu halnya, kita hanya memikirkan Yesus dari sudut pandang kepentingan manusia, bukan seperti yang dipikirkan Allah.
Jumat, 10 Agustus: Pesta St. Laurensius, Diakon-Martir (M).
2Kor 9:6-10; Mzm 112:1-2.5-9; Yoh 12:24-26.
Kematian bukanlah menjadi tujuan hidup Yesus. Tujuan Yesus adalah memenuhi kehendak Bapa-Nya. Ia mewartakan kebenaran yang memberi hidup baru. Kematian-Nya menjadi peristiwa kekerasan orang yang menolaknya, namun Yesus sendiri menentang kekerasan. Ia menyatakan kasih dan kelembutan. Maka, hidup-Nya bagai biji yang ditanam di tanah.
Sabtu, 11 Agustus: Peringatan Wajib St. Klara, Perawan (P).
Hab 1:12 – 2:4; Mzm 9:8-13; Mat 17:14-20.
Para murid diberi kuasa oleh Yesus untuk menyembuhkan orang sakit. Namun, mereka tidak mampu menyembuhkan seorang anak yang sakit ayan. Yesus menegur mereka sebagai orang yang kurang iman. Kebersamaan dengan Yesus dan kuasa yang diberikan oleh Yesus memang tidak akan berguna kalau tidak disertai keterbukaan untuk lebih mengenal dan mencintai-Nya. Keterbukaan hati dan kerelaan menyelaraskan hidup dengan Yesus sajalah yang dapat memberikan pertumbuhan iman.
Minggu, 12 Agustus: Hari Raya Sta. Perawan Maria Diangkat Ke Surga (P).
Vigili: 1Taw 15:3-4.15-16, 16:1-2; Mzm 132:6-7.9-10.13-14; 1Kor 15:54-57; Luk 11:27-28
Hari Raya: Why 11:19a – 12:1.3-6a.10ab; Mzm 45:10bc-12ab; 1Kor 15:20-26; Luk 1:39-56.
Dogma Maria Diangkat ke Surga dimaklumkan oleh Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus (Tuhan yang sangat murah hati) pada tahun 1950. Dogma adalah ajaran iman yang disampaikan oleh Paus sebagai pemimpin Gereja yang harus ditaati oleh umat beriman, sedangkan Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus adalah dekrit yang menjelaskan tentang dogma Maria Diangkat ke Surga. Karena ajaran Maria Diangkat ke Surga merupakan dogma, umat Katolik harus mempercayainya. Dasar keyakinan kita bahwa Bunda Maria diangkat ke surga: 1) Maria dikandung tanpa noda dosa, termasuk dosa asal sehingga kita percaya bahwa ia pun bebas dari kerusakan badan setelah kematiannya. 2) Bunda Maria adalah hamba yang setia dalam mengambil bagian dalam kelahiran, kehidupan, wafat, dan kebangkitan Tuhan sehingga ia menerima kemuliaan surga secara istimewa, yaitu beserta badan dan jiwanya. 3) Kitab Wahyu 12:1 menegaskan bahwa Santa Perawan Maria diangkat ke surga: “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”. Sesuai dengan kesepakatan Konferensi Wali Gereja Indonesia, hari raya ini dirayakan pada hari Minggu sebelum atau sesudah tgl. 15 Agustus.
Khusus di luar Indonesia, Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga dirayakan pada tgl 15 Agustus.
Bacaan Perayaan Ekaristi Minggu, 12 Agustus: Hari Minggu Biasa XIX (H).
1Raj 19:4-8; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ef 4:30-5:2; Yoh 6:41-51.