| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 20 - 26 Agustus 2012

Bacaan Harian 20 - 26 Agustus 2012

Senin, 20 Agustus: Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas, Pujangga Gereja (P).

Yeh 24:15-24; MT Ul 32:18-19.20.21; Mat 19:16-22.

Melalui perikop ini Yesus mengajarkan kepada kita cara untuk memperoleh hidup kekal. Satu-satunya jalan adalah bersikap lepas bebas terhadap urusan-urusan duniawi. Bukan sekadar mengasihi sesama dan menghormati orang tua, tapi lebih dari itu yakni memberikan segalanya yakni menyangkut harta benda. Dalam hidup harian, kadang kita merasa sudah melakukan segala perintah Tuhan yang tertuang dalam sepuluh perintah Allah dan lima perintah Gereja. Dengan demikian, seakan-akan tugas kita atau syarat untuk mengikuti Kristus sudah terlaksana semuanya. Sedangkan menyangkut masalah harta benda, kita sering lupa untuk memperhitungkannya. Yesus ingin mengajak kita bersikap bijaksana dalam mengikuti-Nya dan membuang hambatan-hambatan untuk dapat memperoleh kehidupan kekal.

Selasa, 21 Agustus: Peringatan Wajib St. Pius X, Paus (P).

Yeh 28:1-10; MT Ul 32:26-27ab.27cd-28.30.35cd-36ab; Mat 19:23-30.

Hanya orang yang memanfaatkan kekayaan untuk membangun kebaikan akan menemukan kehidupan yang sesungguhnya. Orang seperti itu mampu menguasai kekayaannya, bukan dikuasai oleh apa yang dimilikinya.

Rabu, 22 Agustus: Peringatan Wajib SP Maria, Ratu (P).

Yeh 28:1-11; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 20:1-16a.

Yesus mau menegaskan kemurahan hati Bapa di surga yang memberi upah sama kepada para pekerja yang bekerja di kebun anggur-Nya. Mereka yang bekerja sejak awal dan yang bekerja menjelang akhir, mendapatkan upah yang sama. Hal ini tidak terbayangkan oleh mereka yang bekerja sejak awal dengan segala peluh dan lelah yang mereka curahkan. Sayang mereka lalu menjadi iri hati, kesal dan marah kepada tuan pemilik kebun anggur. Karena mereka mendapatkan upah yang sama dengan mereka yang bekerja menjelang akhir, dengan peluh dan lelah yang hanya sedikit. Atas sungut-sungut itu, Allah menegurnya: "Iri hatikah engkau,karena Aku murah hati?" Kita tidak berhak menuntut sedikit pun dari Allah; sebab Allah murah hati dan memberikan yang terbaik kepada siapapun. Kita mesti membuang rasa irihati itu dari pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Serta memohon agar disucikan pikiran, perkataan dan perasaan kita.

Kamis, 23 Agustus: Hari Biasa Pekan XX (H).

Yeh 36:23-28; Mzm. 51:12-13.14-15.18-19; Mat 22:1-14.

"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Undangan telah dibagikan. Tetapi yang diundang tidak mau menanggapinya dengan sungguh. Akhirnya undangan disebarkan secara sembarang. Namun tidak berarti, bahwa undangan itu murahan, sembarangan atau pun ngawur. Yang diundang tetap harus menghormati yang mengundang, harus mengenakan pakaian pesta perkawinan. Secara simbolik, perumpamaan ini hendak menegaskan kemurahan hati Allah yang mengundang siapa pun untuk mengalami keselamatan-Nya, dan dialamatkan kepada setiap orang. Pakaian pesta adalah: hati yang siap untuk ambil bagian di dalam karya keselamatan, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah di dunia ini. Sudahkah kita ikut dalam karya Allah? Sudahkah kita mengerjakan pekerjaan pekerjaan Allah?

Jumat, 24 Agustus: Pesta St. Bartolomeus, Rasul (M).

Why 21:9b-14; Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18; Yoh 1:45-51.

Kita dapat berdoa dan menjalin hubungan dengan Tuhan dari hal-hal biasa dan sederhana. St. Bartolomeus memulai panggilan kerasulannya dari sesuatu yang kelihatan biasa. Bahkan Yesus menyatakan sesuatu yang seperti kebetulan. Tetapi, di situ ia melihat Tuhan sedang berkarya dan akan terus melanjutkannya.

Sabtu, 25 Agustus: Hari Biasa Pekan XX (H).

Yeh 43:1-7a; Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Mat 23:1-12.

Yesus dengan terang-terangan mengatakan kepada para murid: "...turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya" (ay. 3). Yesus berani mengatakan hal itu, karena Yesus tidak mau para murid melakukan hal yang sama. Teori dan praksis memang jauh berbeda. Orang dengan mudah jatuh dalam kesombongan bila mulai mempunyai kedudukan, nama dan kekuasaan. Bahkan cenderung menjadi gila hormat. Di mana-mana minta dilayani. Itulah yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus datang memporak-porandakan semua itu dengan mengatakan sebaliknya: barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Minggu, 26 Agustus: Hari Minggu Biasa XXI (H).

Yos 24:1-2a.15-17.18b; Mzm 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23; Ef 5:21-32; Yoh 6:60-69.

Menjadi pengikut Kristus itu sangat berat. Banyak hal seringkali sulit dimengerti otak manusia. Daya pikiran manusia tidak mampu memahaminya. Akibatnya banyak yang meninggalkan Kristus. Itulah misteri hadirnya Kerajaan Allah. Padahal, iman sejati tidak harus mengerti semuanya. Iman itu penyerahan diri seutuhnya kepada kehendak Allah.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy