Rabu, 29 Agustus 2012 Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Rabu, 29 Agustus 2012
Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Dengan tanpa sangsi St Yohanes Pembaptis menderita belenggu di dalam penjara dan meletakkan hidupnya sebagai kesaksian terhadap Penebus kita, karena ia pendahulu-Nya. (St. Beda Venerabilis)


Antifon Pembuka (Mzm 118:46-47)

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah menjadikan Yeremia kuat bagai kota yang berkubu, tiang besi dan tembok tembaga dalam melawan musuh Israel. Hari ini kami peringati wafatnya St. Yohanes Pembaptis, seorang rasul yang Kaujadikan utusan bagi umat kesayangan-Mu. Jadikanlah kami utusan-Mu bagi siapa saja yang kami jumpai hari ini. Rahmat-Mu cukup bagi kami, karena Engkau sendiri bersabda, “Aku menyertai engkau.”
Kuatkan dan teguhkanlah niat kami dalam memerangi segala yang jahat dalam diri kami dan bertentangan dengan cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)

"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."

Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku Tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)

"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"

Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Peristiwa yang menyedihkan, namun itulah yang terjadi. Yohanes Pembaptis terkenal sebagai seorang jujur dan berani dalam menegakkan kebenaran. Ia pernah menegur Herodes karena mengambil isteri saudaranya. Teguran itu berlanjut pada dendam sehingga berakhir pada peristiwa pembunuhan Yohanes. Sikap manusia begitu mengerikan karena kebencian dan dendam bisa membunuh sesamanya. Padahal kehidupan adalah hak Allah dan manusia tidak berhak sedikit pun atasnya, namun itulah yang terjadi.

Yohanes Pembaptis dibunuh, namun ia tidak mati, ia tetap hidup melalui suaranya yang selalu menggemakan keadilan dan kasih. Yohanes telah membuka jalan bagi Yesus. Ketika Yohanes mau menegakkan kebenaran, Herodes malah tidak berani bertindak benar walaupun ia tahu Yohanes tidak bersalah bahkan ia pun mengaguminya. Namun ia kalah terhadap kuasa dan kedudukan.

Kita menghadapi pergolakan yang sama sampai saat ini, yakni antara mengatakan yang benar dan kejujuran atau yang menyenangkan manusia saja dan aman. Tidak jarang ada kecenderungan untuk mencari aman sehingga bertindak tidak jujur. Realita inilah yang menimbulkan banyak penderitaan dalam kehidupan kita sehingga kebenaran dan orang benar tersingkirkan seperti Yohanes Pembaptis. Beranikah kita melawan arus ini dengan menyatakan kebenaran dan kejujuran?

Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk bersikap sebagai seorang kristiani yang jujur dan tegas terhadap tawaran yang menyesatkan. Tuhan kepada-Mu kupercayakan hidupku. Amin.

Pastor Johanes Juliwan Maslim, SCJ - Renungan Harian Mutiara Iman 2012

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy