| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 18 Agustus 2012 Hari Biasa Pekan XIX

Sabtu, 18 Agustus 2012
Hari Biasa Pekan XIX

“Tidak ada satu ajaran yang lebih baik, lebih bernilai dan lebih indah daripada teks Injil” (Sesaria Muda)


Antifon Pembuka (Mat 19:14)


Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.


Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Engkau mencintai siapa saja di muka bumi ini, tak terkecuali anak-anak kecil. Engkau menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak. Ajarlah kami agar kami pun menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi anak-anak kami. Kami berdoa secara khusus bagi anak-anak kami, berkatilah mereka dan bantulah mereka agar kelak menjadi anak yang berbakti bagi Gereja dan masyarakat kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bagi Yehezkiel bertobat berarti berpaling dari segala sikap durhaka; dan melakukan keadilan dan kebaikan. Banyak hal praktis yang langsung bisa dihayati untuk mengungkapkan sikap pertobatan, seperti menolak segala bentuk berhala dan ritusnya, tidak menindas orang lain, tidak curang, tidak makan riba, memberi makan dan pakaian kepada kaum miskin.


Bacaan dari Kitab Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)


"Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri."

Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’? Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel. Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid. Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hati serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”

Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17)

1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Berkat Tuhan bagi anak-anak yang datang sungguh sentuhan surga yang nyata. Dalam diri anak, pancaran cahaya ilahi masih sangat jernih. Para murid Yesus memarahi orang-orang yang tidak mengerti rahasia besar ini! Sungguh, sikap yang menyedihkan!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)

"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku."

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus mempunyai keprihatinan yang mendalam kepada orang-orang kecil dan lemah. Hal itu ditunjukkan dengan menyambut anak-anak kecil yang datang kepada-Nya. Dia melihat dalam diri mereka kesederhanaan dan kerendahan hati yang menjadi ciri khas Kerajaan Allah. Kita diundang untuk memiliki, selain keprihatinan terhadap orang-orang kecil dan lemah, tetapi juga sikap kesederhanaan dan kerendahan hati seperti anak-anak kecil.


Doa Malam


Ya Yesus, Engkau mengasihi anak-anak kecil yang memancarkan ketulusan hati mereka. Maka baruilah hatiku agar aku pun belajar percaya dan menyerahkan harapan serta masa depan hidupku kepada-Mu. Amin.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy