| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 14 Agustus 2012 Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir

Selasa, 14 Agustus 2012
Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir

“Kerinduan akan Allah sudah terukir dalam hati manusia karena manusia diciptakan oleh Allah dan untuk Allah” (Katekismus Gereja Katolik, 27)


Antifon Pembuka


Merekalah orang suci, sahabat Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.


Doa Pagi


Tuhan Yesus, melalui teladan St. Maksimilianus Maria Kolbe, tambahkanlah kerinduanku untuk mengembangkan kerelaan dan berani berbuat baik serta berkorban bagi sesama. Berkatilah aku hari ini. Amin.


Sabda Tuhan bagaikan makanan, bagaikan roti sajian. Bagai makanan, sabda Tuhan itu membuat seseorang dipuaskan secara rohani. Sabda Tuhan adalah makanan rohani.


Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (2:8-3:4)


Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, dengarkanlah sabda-Ku kepadamu. Janganlah membantah seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu.” Aku melihat, ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab. Ia membentangkannya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah, dan rintihan. Sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu untuk kumakan. Lalu sabda-Nya kepadaku, “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini dan isilah perutmu dengannya.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku. Tuhan bersabda lagi, “Hai anak manusia, mari, pergilah! Temuilah kaum Israel, dan sampaikanlah sabda-Ku kepada mereka.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Betapa manis janji Tuhan bagi langit-langitku.
Ayat. (Mzm 119:14.24.72.103.111.131)

1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu bagi langit-langitku, melebihi madu di mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku. 6.Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:29)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah dari pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.


Pertobatan bukanlah hal sampingan bagi setiap orang yang mengimani Yesus Kristus sebagai penebus dosa dunia. Dalam gambaran anak domba yang hilang hari ini, Yesus melukiskan bahwa kegembiraan surga justru dibangkitkan oleh tindakan sederhana yang disebut pertobatan. Alasannya sederhana: Allah tidak menghendaki seorang pun menjadi binasa. Kehendak Allah ini mutlak, sehingga bisa mendatangkan kegembiraan yang mutlak pula.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10.12-14)


Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu Yesus bersabda lagi, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Allah selalu memiliki kepedulian dengan orang-orang kecil. Kaum miskin, orang-orang malang dan menderita serta para pendosa menjadi sasaran cinta Yesus. Kita sebagai pengikut Yesus hendaknya selalu merefleksikan pihak mana yang selalu menjadi sasaran cinta dan perhatian kita.


Doa Malam


Bapa yang Mahabaik, terima kasih atas segala kebaikan yang aku alami sepanjang hari ini. Ketika aku belajar menjadi sederhana, aku merasakan kebahagiaan dalam hatiku dan aku percaya bahwa Engkaulah yang melakukannya bagiku. Amin.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy