| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 06 Agustus 2012 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya


Senin, 06 Agustus 2012
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Marilah kita tinggalkan daging dan makhluk dan kita berpaling pada Pencipta, yang disapa oleh Petrus dalam ekstase dengan berkata, 'Tuhan, baiklah kita ada di sini.' (St Atanasius)


Antifon Pembuka (Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya, tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Putra-Ku terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!"

Doa Pagi

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)

"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)

"Suara itu kami dengar datang dari surga."

Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; Ul: lih. 1a.9a)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)

"Inilah Anak yang Kukasihi."

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situlah mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dilakukannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari ini kita merayakan Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya. Kita diajak untuk mengarahkan pandangan kepada Yesus yang dinyatakan oleh Bapa sebagai Putra-Nya yang terkasih. Peristiwa di Gunung Tabor yang dialami oleh para murid merupakan kesaksian yang meneguhkan iman akan Yesus Kristus sebagai Putra Allah. Pernyataan datang dari Bapa sendiri, oleh karena itu, tidak perlu lagi ada kesangsian dan keraguan bahwa Yesus yang kita imani adalah sungguh-sungguh Putra Allah. Pernyataan perkenanan Allah Bapa kepada Putra-Nya sangatlah penting untuk dijadikan dasar yang kokoh akan perkenanan diri kita terhadap Kristus Putra Allah. Bapa sendiri berkenan pada Yesus Putra-Nya, pastilah kita juga berkenan akan Kristus dan tidak perlu bimbang.

Dalam dan bersama Yesus Putra Allah sudah semestinya menjadi saat yang indah dan nyaman. Pengalaman Petrus merasa bahagia dan nyaman saat berada bersama dengan Yesus di puncak gunung, menjadi inspirasi yang meneguhkan bahwa berada dan bersama dengan Yesus pasti akan mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan. Karena itu, ketika harapan dan kerinduan kita sebagai orang beriman ingin bahagia dan nyaman, maka yang harus diperjuangkan adalah dekat dan berada bersama dengan Yesus dalam setiap langkah kehidupan.

Ya Bapa, Engkau telah menyatakan Yesus Putra-Mu kepadaku. Aku mohon, bantulah aku agar dari hari ke hari, dari waktu ke waktu, aku semakin setia dan bangga mengikuti Putra-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy