Senin, 15 Oktober: Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja (P).
Gal 4:22-24,26-27,31-5:1; Mzm 11 3:1-2.3-4.5a.6-7; Luk 11:29-32.
Iman sejati itu menyerahkan diri secara total kepada Allah. Ia tidak lagi memerlukan tanda fisik yang spektakuler. Allah sudah menganugerahkan Tanda sejati, yaitu Yesus Kristus, Anak tunggal-Nya. Kebangkitan-Nya dari alam maut menjadi Tanda keselamatan Allah yang nyata. Orang yang tekun bertobat akan mampu menghayati imannya dengan penuh sukacita.
Selasa, 16 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Gal 4:31b-5:6; Mzm 119:41.43.44.45.47.48; Luk 11:37-41.
Keserasian antara lahir dan batin, yang di dalam dan di luar, antara hati dan perilaku sangat menentukan kehidupan pribadi. Yesus menghendaki para murid-Nya hidup dalam keserasian tersebut.
Rabu, 17 Oktober: Peringatan Wajib St. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir (M).
Flp 3:17-4:1; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Yoh 12:24-26.
Mengikuti Yesus berarti melayani. Sebab pelayanan adalah buah dari iman akan Yesus yang melayani. Oleh karena itu, kepenuhan hidup orang beriman terpenuhi dalam pelayanan.
Kamis, 18 Oktober: Pesta St. Lukas, Penginjil (M).
2Tim 4:10-17b; Mzm 145:10-11.12-13ab.17-18; Luk 10:1-9.
Yesus mengutus para murid-Nya, "Pergilah,sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." Siapakah murid Yesus? Kitalah murid-murid Yesus, jadi perintah ini berlaku untuk kita. Kemana kita diutus pergi? Apakah mesti keluar kampung? Keluar pulau? Keluar negeri? Yesus mengutus kita ‘pergi' ke setiap tempat yang hendak kita kunjungi. Jadi kalau hendak bekerja di kantor, ya ke kantorlah kita diutus untuk memberikan damai sejahtera, kalau hendak ke dapur ya ke dapurlah kita memberikan damai sejahtera.
Jumat, 19 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Ef 1:11-14; Mzm 33:1-2.4-5.12-13; Luk 12:1-7.
Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan secara ringkas namun padat beberapa nasehat kepada para murid-Nya. Nasehat-nasehat itu untuk membesarkan hati mereka yang tampaknya masih takut atau belum cukup percaya diri sebagai rasul/utusan. Salah satu hal terpenting untuk dimiliki oleh seorang utusan adalah menjaga kesesuaian antara kata/ajaran dan perbuatannya. Kesesuaian inilah yang akan memenangkan hati orang-orang yang mendengarkan pewartaan mereka. Dengan kata lain, jangan sampai terjadi orang menilai mereka sebagai pewarta atau orang-orang yang munafik.
Sabtu, 20 Oktober: Hari Biasa Pekan XXVIII (H).
Ef 1:15-23; Mzm 8:2-3a.4-5.6-7; Luk 12:8-12.
Sebagai murid Kristus, agar terus tumbuh dan berkembang sebagai pribadi beriman, kita hendaknya mendengarkan dengan baik semua ajaran-Nya dan mencermati setiap informasi yang disampaikan kepada kita. Mendengarkan (to listen) berbeda dengan mendengar (to hear). Mendengarkan berarti mengerahkan dan membuka hati, jiwa, akal budi, dan tubuh sepenuhnya kepada apa yang harus didengarkan, dan untuk itu memang dibutuhkan kerendahan hati. Maka, karena begitu dominannya peran mendengarkan dalam pembentukan pribadi manusia, hendaknya kata-kata kita bermanfaat bagi sesama yang berkehendak untuk tumbuh dan berkembang sebagai pribadi cerdas dalam beriman. Semua itu kita laksanakan agar "Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya" (Ef 1:18).
Minggu, 21 Oktober: Hari Minggu Biasa XXIX (H).
Hari Minggu Evangelisasi
Yes 53:10-11; Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Ibr 4:14-16; Mrk 10:35-45 (Mrk 10:42-45).
Orang yang melayani itu harus berani berkurban. “Biarlah ia makin besar, aku makin kecil” adalah prinsip pelayanan Yohanes Pembaptis. Para murid Yesus juga mesti meneladan sang Guru untuk melayani sesama. Sanggupkah kita menyediakan waktu, tenaga, pikiran, atau uang untuk sesama yang sedang menderita? Kasih dan pengurbanan kita akan menentukan nasib kita kelak setelah dipanggil Tuhan.