Senin, 26 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 14:1-3.4b-5; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 21:1-4.
Hidup yang mengandalkan Tuhan. Mungkin ada kecenderungan, manusia semakin modern dan mandiri di dunia ini semakin sulit untuk bergantung pada Tuhan. Seolah-olah semuanya bisa diselesaikan sendiri. Tapi apa betul? Rasanya tidak. Justru banyak kegalauan muncul karena kita asyik dengan dunia kita sendiri. Kita diingatkan bahwa milik Tuhanlah langit dan bumi. Keutamaan seperti seorang janda miskin yang mempersembahkan seluruh hidupnya perlu kita usahakan juga dalam hidup ini. Semoga Allah dan segala penyelenggaraan-Nya masih memiliki tempat di dalam hidup anda dan saya, sehingga kepada-Nya kita selalu berikan yang terbaik.
Selasa, 27 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 14:14-20; Mzm 96:10.11-12.13; Luk 21:5-11.
Waspada terhadap bahaya penyesatan. Bayangan tentang akhir zaman yang diberikan dalam Injil cukup menakutkan dan mengerikan. Segalanya akan memudar, lenyap dan tidak ada yang tinggal tetap. Kalau tidak waspada akan banyak hal yang menyesatkan, hanya seolah-olah bisa menjadi solusi padahal justru mencelakakan. Mari kita mohon rahmat iman agar kita diberi kemampuan untuk discernment (membedakan baik dan buruk) sampai pada kedatangan Tuhan. Hanya Dia-lah tempat kita bersandar meski semua hilang lenyap.
Rabu, 28 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 15:1-4; Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9; Luk 21:12-19.
Mengikuti jalan Yesus. Ini adalah perkara yang tidak mudah karena menjadi saksi Yesus adalah penggilan kita seumur hidup. Kalau sekadar ikut di jalan yang nyaman, enak, membahagiakan mungkin gampang bagi kita, tapi bagaimana jika sebaliknya? Pilihan bahwa Yesus adalah Juru Selamatku membawa konsekuensi yang tidak main-main. Kita diajak untuk menempuh jalan seperti yang dilalui Tuhan. Juga jalan penderitaan, penolakan, dll. Namun jangan takut karena Dia berjanji, “Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat...”. Niscaya kita akan memperoleh hidup.
Kamis, 29 November: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Mzm 100:2.3.4.5; Luk 21:20-28.
Hidup manusia tidak lepas dari yang namanya tanda-tanda atau simbol. Lampu dan tanda-tanda lalu lintas misalnya. Mereka ada untuk memberikan panduan kepada kita agar selamat. Mungkin tanda-tanda yang diberikan Yesus dalam Injil ketika menyampaikan saat penyelamatan sudah dekat itu cukup menakutkan bagi kita. Namun jangan gentar dan galau karena lewat tanda-tanda itu kita diajak untuk semakin beriman agar kita memperoleh keselamatan saat Anak Manusia datang. “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat”
Jumat, 30 November: Pesta St. Andreas, Rasul (M).
Rm 10:9-18; Mzm 19:2-3.4-5; Mat 4:18-22.
Kita juga penjala manusia. Warta keselamatan Allah mesti terus disebarluaskan sampai ke ujung bumi. Andreas, saudara Simon Petrus, adalah seorang nelayan. Perjumpaannya dengan Yesus diantar oleh gurunya, Yohanes Pembaptis. Dulu Tuhan Yesus memilih para rasul dan zaman ini Ia memilih kita semua, anda dan saya, untuk meninggalkan cara hidup yang lama. “Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus”. Mari kita syukuri panggilan ini dan melaksanakan tugas sebagai saksi kasih-Nya dengan sepenuh hati. Mulailah berdamai dengan diri sendiri dan kemudian menjadi berkat di tengah keluarga dan banyak orang.
Sabtu, 01 Desember: Peringatan Wajib B. Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia (M).
Why 22:1-7; Mzm 95:1-2.3-5.6-7; Luk 21:34-36.
Tuhan pemuas dahaga. Dua orang martir ini pernah singgah di Indonesia dengan membawa benih iman. Tiba di Aceh 25 Oktober 1638 silam dan darahnya tertumpah di bumi nusantara 29 November 1638. Mereka ikut mengusahakan supaya “air kehidupan” mengalir di seluruh bumi Indonesia. Mari kita juga mencari sungai air kehidupan yang,“Airnya jernih bagaikan kristal dan mengalir keluar dari tahta Allah dan tahta Anak Domba” dengan berjaga dan berdoa. Jadi kita tidak perlu khawatir “kehausan” dalam peziarahan hidup ini karena kita “mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi” dari Tuhan. Carilah Dia dan dapatkan kesegaran hidup
Minggu, 02 Desember: Hari Minggu Adven I (U).
Yer 33:14-16; Mzm 25:4-5ab.8-9.10.14; 1Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36.
Menunggu bagi sebagian banyak orang adalah hal yang paling menyebalkan. Betul? Lain soal jika penantian itu penuh cinta. Orangtua yang menantikan kelahiran si buah hati pasti penuh dengan sukacita. Begitu juga bagi kita, saat menantikan Mesias adalah saat yang penuh cinta. Masa adven adalah masa penantian. Bersiap diri menyosong misteri Allah yang menjelma menjadi manusia. Lagi-lagi kita diajak untuk senantiasa berjaga-jaga dengan tekun berdoa. Menunggu dengan berkualitas. Mari kita siapkan diri kita dengan berdoa, bertobat dan berbagi, sehingga kita layak dan mantap merayakan pesta Natal.