Jumat, 2 November 2012
Pw. Arwah Semua Orang Beriman
2Mak 12:43-46; Rm 5:5-11; Yoh 6:37-40
"Inilah
kehendak Dia yg telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pad akhir
zaman" (Yoh 6:)
Kemarin, kita merayakan Semua Orang Kudus, yakni
saudara/i kita umat beriman yang telah mulia di surga. Hari ini, kita
memperingati arwah semua org beriman, yakni saudara/i kita yang masih berada
di api penyucian. Kedua perayaan ini menampakkan kesatuan Gereja sebagai
communio sanctorum yang terdiri dari 3 kalompok, yakni: kita yang masih hidup
dan berziarah di dunia ini; mereka yang sudah meninggal dan masih berada di api
penyucian; mereka yang sudah meninggal dan sudah mulia di surga.
Pada
peringatan arwah semua orang beriman ini, kita diajak untuk secara khusus
mengenang dan mendoakan saudara/i kita yang sudah meninggal dan saat ini masih
berada di api penyucian. Kita juga diajak menyadari makna kematian dalam
terang iman kristiani. Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya. Sebab,
dengan kematian, hidup hanyalah diubah bukan dilenyapkan. Kematian justru
merupakan awal dari kehidupan abadi di surga. Sebab, bagi kita telah
disediakan kediaman abadi di surga, setelah hidup kita di dunia ini
berakhir.
Surga adalah tempat orang kudus. Padahal, sebagian besar
orang beriman, ketika berangkat dari dunia ini (mati) berada dalam keadaan
dosa. Maka, sebelum masuk surga, harus disucikan/dikuduskan terlebih
dahulu. Itulah yang terjadi di api penyucian. Bagi merekalah, kita berdoa supaya
karena belas kasih Allah, mereka dikuduskan dan akhirnya diperkenankan masuk
surga, bergabung dengan para kudus.
Dalam rangka "Peringatan Arwah
Semua Orang Beriman" ini, kita dapat memperoleh indulgensi, yaitu
penghapusan atas hukuman sementara dari dosa bagi org yang sudah meninggal.
Caranya adalah dengan mengunjungi makan dan/atau mendoakan arwah orang yang ingin
kita mohonkan indulgensi. Jika dilakukan tiap hari dari tanggal 1-8 Nov, maka
akan diperoleh indulgensi penuh; jika dilakukan pada hari lain, akan
diperoleh indulgensi sebagian.
Marilah, kita doakan arwah
saudara/i kita yang sudah meninggal. Akan tiba saatnya kelak, kita pun menjadi
arwah dan harus menjalani pemurnian di api penyucian. Pada saat itulah, kita
butuh doa, baik dari saudara/i kita yang masih hidup di dunia ini maupun dari
para kudus di surga. Demikianlah, di dalam communio sanctorum itu, semua
anggota Gereja saling mendoakan dan bersatu dalam doa.
RD. Ag. Agus Widodo