Jumat, 23 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXIII
Perbuatan kita yang paling sederhana sekalipun, kalau dilakukan dengan cinta, akan membawa keuntungan bagi semua orang -- Katekismus Gereja Katolik, 953
Antifon Pembuka (Why 10:9)
Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladan-Nya dengan tulus dan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
Hari Biasa Pekan XXXIII
Perbuatan kita yang paling sederhana sekalipun, kalau dilakukan dengan cinta, akan membawa keuntungan bagi semua orang -- Katekismus Gereja Katolik, 953
Antifon Pembuka (Why 10:9)
Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk menunjukkan jalan hidup sejati. Ajarilah kami mengikuti teladan-Nya dengan tulus dan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
"Aku menerima kitab itu dan memakannya."
Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata jepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Obat yang mujarab biasanya pahit rasanya. Makanan yang enak biasanya berbahaya bagi kesehatan. Sabda Tuhan yang ditawarkan kepada kita memang terasa manis di mulut, tetapi pahit di perut. Artinya, Tuhan menyejukkan kita saat kita menerima kebenaran dari-Nya, tetapi kita akan merasakan sakitnya ketika kita harus menceritakannya kepada orang lain. Kita akan ditolak dan dilecehkan. Namun demikian, kita tidak bisa menyerah. Tuhan memberi kepercayaan besar kepada kita untuk terus bercerita tentang Dia.
Dengan hidup benar, kita bisa menyebarkan kebenaran Tuhan itu secara lebih meyakinkan. Sayangnya, mudahlah bagi kita untuk berkata-kata indah, tetapi lupa melakukannya sendiri dalam hidup kita. Kita mengakui diri sebagai pengikut Yesus, tetapi kita enggan membersihkan diri kita dari segala hal yang bertentangan dengan Yesus. Sungguhkah kita sepenuhnya terpikat pada Yesus? Jangan-jangan hanya otak dan pikiran kita yang terpikat, tetapi hati kita terkunci rapat.
Yesus, aku berserah pada-Mu. Berilah aku keberanian untuk berpegang teguh pada janji-janji-Mu. Jadikan hidupku sebuah cerita indah tentang Engkau. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian