Kamis, 22 November 2012
Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir
Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan kegembiraan -- St. Agustinus
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Sesilia. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Penglihatan mengenai Anak Domba yang disembelih melambangkan mengenai kemenangan yang direbut Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Kenyataan ini dilambangkan dalam penglihatan mengenai Anak Domba yang disembelih. Tradisi Kristen Perdana pun menyamakan Yesus dengan Anak Domba Paskah yang disembelih.
Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)
Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir
Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan kegembiraan -- St. Agustinus
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Sesilia. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Penglihatan mengenai Anak Domba yang disembelih melambangkan mengenai kemenangan yang direbut Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Kenyataan ini dilambangkan dalam penglihatan mengenai Anak Domba yang disembelih. Tradisi Kristen Perdana pun menyamakan Yesus dengan Anak Domba Paskah yang disembelih.
Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)
"Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa."
Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, "Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. "Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
Ayat. ( Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Yesus menubuatkan kehancuran Yerusalem oleh Roma tahun 70. Kehancuran pernah terjadi ketika kota itu tidak mau mendengarkan Yeremia dan nabi-nabi lain; kali ini akan terjadi karena mereka gagal menerima Mesias. Kehancuran memang layak ditangisi, tetapi itu karena ketegaran hati manusia terhadap rencana Allah yang menyelamatkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, "Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yerusalem adalah kota pilihan Allah. Namun Yerusalem menolak Yesus sebagai Mesias utusan Allah. Yesus menangisi Yerusalem karena mereka tidak mengerti rencana keselamatan Allah. Nah, Gereja adalah Yerusalem baru yang mengerti dan menerima kehadiran Yesus. Kita berusaha terus mengasah dan menguatkan iman kita. Kita mesti kuat menghadapi tantangan hidup ini. Jangan sampai Yesus menangis lagi karena melihat kita tidak setia kepada-Nya.
Doa Malam
Yesus Tuhanku, buatlah aku mengerti dan memahami ajaran-Mu, kasih-Mu dan pengorbanan-Mu yang melimpahkan damai sejahtera dan keselamatan bagi semua orang. Janganlah Kaubiarkan ada kebinasaan yang mengepung jiwaku dari segala penjuru. Amin.
RUAH