Rabu, 14 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII
Persekutuan para kudus itu adalah Gereja --- Katekismus Gereja Katolik, 1946
Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat didambakan setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)
Hari Biasa Pekan XXXII
Persekutuan para kudus itu adalah Gereja --- Katekismus Gereja Katolik, 1946
Antifon Pembuka (Mzm 23:1-3a)
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat didambakan setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)
"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."
Saudara terkasih, ingatkanlah semua orang agar tunduk pada pemerintah dan para penguasa. Hendaklah mereka taat dan siap sedia melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: Tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji dan saling membenci. Tetapi ketika telah nyatalah kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita kepada manusia maka kita diselamatkan oleh-Nya. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS. 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke
Yerusalem Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia
memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka
tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah
kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam." Dan sementara dalam perjalanan
mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa
dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara
nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur
kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang
sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang
itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Meditatio
Dalam perikop hari ini, dikisahkan Tuhan Yesus memberikan kesembuhan kepada 10 orang kusta. Namun hanya seorang di antaranya, itupun orang asing (red. bukan orang Yahudi) yang ingat dan tahu berterima kasih kepada-Nya atas mukjizat kesembuhan itu. Yesus memang menjadi heran atas sikap 9 mantan orang kusta lainnya itu.
Di balik kisah tersebut, Tuhan Yesus ingin mengingatkan kita supaya menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas kebaikan Tuhan. Sesuatu yang dapat disebut sebagai kebaikan Tuhan sesungguhnya tidak hanya menunjuk pada hal-hal/kejadian yang luar biasa. Kebaikan Tuhan juga menunjuk pada hal-hal yang tampaknya sederhana saja. Asalkan kita peka, sebenarnya selalu ada alasan yang cukup bagi kita untuk setiap saat mengucapkan terima kasih atas kebaikan Tuhan dalam setiap saat hidup kita. Hal yang sama juga berlaku atas setiap kebaikan yang kita terima dari sesama kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang selalu tahu berterima kasih atas kebaikan yang kita terima dari Tuhan dan sesama.
Contemplatio
Pejamkan mata Anda selama beberapa menit. Ingatlah kembali salah satu berkat atau kebaikan yang telah Anda terima dari Allah/sesama namun Anda belum sempat berterima kasih atasnya.
Oratio
Tuhan Yesus, maafkanlah aku yang masih sering lupa berterima kasih atas kebaikan-kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku. Amin.
Missio
Dalam perjumpaan dengan orang-orang yang ada di sekitarku hari ini, saat menerima kebaikan dari sesama, aku tidak akan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Meditatio
Dalam perikop hari ini, dikisahkan Tuhan Yesus memberikan kesembuhan kepada 10 orang kusta. Namun hanya seorang di antaranya, itupun orang asing (red. bukan orang Yahudi) yang ingat dan tahu berterima kasih kepada-Nya atas mukjizat kesembuhan itu. Yesus memang menjadi heran atas sikap 9 mantan orang kusta lainnya itu.
Di balik kisah tersebut, Tuhan Yesus ingin mengingatkan kita supaya menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih atas kebaikan Tuhan. Sesuatu yang dapat disebut sebagai kebaikan Tuhan sesungguhnya tidak hanya menunjuk pada hal-hal/kejadian yang luar biasa. Kebaikan Tuhan juga menunjuk pada hal-hal yang tampaknya sederhana saja. Asalkan kita peka, sebenarnya selalu ada alasan yang cukup bagi kita untuk setiap saat mengucapkan terima kasih atas kebaikan Tuhan dalam setiap saat hidup kita. Hal yang sama juga berlaku atas setiap kebaikan yang kita terima dari sesama kita. Marilah kita menjadi orang-orang yang selalu tahu berterima kasih atas kebaikan yang kita terima dari Tuhan dan sesama.
Contemplatio
Pejamkan mata Anda selama beberapa menit. Ingatlah kembali salah satu berkat atau kebaikan yang telah Anda terima dari Allah/sesama namun Anda belum sempat berterima kasih atasnya.
Oratio
Tuhan Yesus, maafkanlah aku yang masih sering lupa berterima kasih atas kebaikan-kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku. Amin.
Missio
Dalam perjumpaan dengan orang-orang yang ada di sekitarku hari ini, saat menerima kebaikan dari sesama, aku tidak akan lupa untuk mengucapkan terima kasih pada mereka.
RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2012