Jumat, 28 Desember 2012
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
Kanak-kanak Yesus mengangkat bayi, yang belum mampu berbicara, menjadi saksi-saksi nyata bagi diri-Nya --- St. Quidvuldeus
Antifon Pembuka
Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"
Pengantar
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
Doa Pagi
Allah Bapa, hari ini para kanak-kanak suci memuliakan Putra-Mu bukan dengan nyanyian melainkan dengan darah. Semoga kami pun dapat memberi kesaksian hidup tentang Putra-Mu dengan perkataan dan perbuatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
Kanak-kanak Yesus mengangkat bayi, yang belum mampu berbicara, menjadi saksi-saksi nyata bagi diri-Nya --- St. Quidvuldeus
Antifon Pembuka
Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"
Pengantar
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.
Doa Pagi
Allah Bapa, hari ini para kanak-kanak suci memuliakan Putra-Mu bukan dengan nyanyian melainkan dengan darah. Semoga kami pun dapat memberi kesaksian hidup tentang Putra-Mu dengan perkataan dan perbuatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi
bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada
Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu
serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku
berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk
dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu
serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai
Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan
lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu,
bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat
marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan
sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai
dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia:
Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan;
Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka
tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Herodes adalah salah satu contoh orang yang mempunyai maksud tersembunyi di balik sesuatu yang kelihatannya baik. Ia meminta kepada orang Majus itu untuk memberitahu persisnya di mana Sang Mesias dilahirkan, karena, katanya, ia pun ingin menyembah Sang Raja yang baru dilahirkan. Namun ternyata sebenarnya sesuai pepatah ”ada udang di balik batu”, ia memiliki ”hidden agenda” (rencana tersembunyi), yaitu membunuh Yesus.
Banyak umat rajin ke Gereja dan mengikuti berbagai aktivitas rohani dengan motivasi yang murni, yakni hendak memuliakan Tuhan dan menyucikan hidup manusia. Namun, tidak sedikit pula yang mempunyai agenda tersembunyi di balik keterlibatannya di dalam Gereja. Ada kepentingan pribadi yang terselip di balik semangat hidup menggerejanya. Tak jauh berbeda dengan Herodes dalam bacaan hari ini. Herodes sebenarnya merasa terancam posisinya sebagai raja ketika mendengar kabar Sang Mesias telah lahir. Ia hanya berpura-pura mau datang kepada-Nya untuk menyembah, padahal nafsu duniawinya adalah ia ingin membunuh Tuhan.
Akar dari semua dosa dan ”hidden agenda” yang negatif adalah ketamakan dunia. Kalau kita tidak hati-hati, kita akan terjerat begitu dalam oleh hal-hal duniawi tersebut dan malah beroposisi dengan Tuhan, menjadi musuh Tuhan, dan keselamatan pun akan semakin jauh dari hidup kita.
Ya Tuhan, murnikanlah hatiku agar aku secara tulus mencari Engkau hanya untuk memuji dan menyembah nama-Mu serta untuk menguduskan hidupku yang lemah ini. Jangan biarkan aku terjerat oleh nafsu duniawi yang menjauhkan aku dari-Mu. Amin.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Herodes adalah salah satu contoh orang yang mempunyai maksud tersembunyi di balik sesuatu yang kelihatannya baik. Ia meminta kepada orang Majus itu untuk memberitahu persisnya di mana Sang Mesias dilahirkan, karena, katanya, ia pun ingin menyembah Sang Raja yang baru dilahirkan. Namun ternyata sebenarnya sesuai pepatah ”ada udang di balik batu”, ia memiliki ”hidden agenda” (rencana tersembunyi), yaitu membunuh Yesus.
Banyak umat rajin ke Gereja dan mengikuti berbagai aktivitas rohani dengan motivasi yang murni, yakni hendak memuliakan Tuhan dan menyucikan hidup manusia. Namun, tidak sedikit pula yang mempunyai agenda tersembunyi di balik keterlibatannya di dalam Gereja. Ada kepentingan pribadi yang terselip di balik semangat hidup menggerejanya. Tak jauh berbeda dengan Herodes dalam bacaan hari ini. Herodes sebenarnya merasa terancam posisinya sebagai raja ketika mendengar kabar Sang Mesias telah lahir. Ia hanya berpura-pura mau datang kepada-Nya untuk menyembah, padahal nafsu duniawinya adalah ia ingin membunuh Tuhan.
Akar dari semua dosa dan ”hidden agenda” yang negatif adalah ketamakan dunia. Kalau kita tidak hati-hati, kita akan terjerat begitu dalam oleh hal-hal duniawi tersebut dan malah beroposisi dengan Tuhan, menjadi musuh Tuhan, dan keselamatan pun akan semakin jauh dari hidup kita.
Ya Tuhan, murnikanlah hatiku agar aku secara tulus mencari Engkau hanya untuk memuji dan menyembah nama-Mu serta untuk menguduskan hidupku yang lemah ini. Jangan biarkan aku terjerat oleh nafsu duniawi yang menjauhkan aku dari-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian