Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
TENTANG KANAK-KANAK SUCI, MARTIR
Oleh: St. Quidvultdeus
Raja Agung lahir sebagai anak miskin. Para sarjana datang dari jauh. Mereka menyembah Dia, yang masih berbaring di palungan, tetapi memerintah langit dan bumi. Ketika para sarjana menyatakan kelahiran Sang Raja, Herodes menjadi gelisah dan ingin membunuh-Nya, agar ia jangan kehilangan takhta. Padahal, seandainya ia percaya kepada-Nya, Ia dapat memerintah dengan aman di dunia ini, dan di akhirat nanti akan memerintah tanpa akhir.
Herodes, mengapa engkau takut mendengar kelahiran Sang Raja? Ia datang bukan untuk merebut kedudukanmu! Ia datang untuk mengalahkan setan! Sayang engkau tidak tahu akan hal ini. Maka engkau bingung, gila karena marah. Dan keputusanmu untuk membunuh Seorang Anak yang kaucari-cari, membuat engkau bengis, tak peduli akan kematian begitu banyak bayi lainnya.
Tak ada belas kasihan terhadap ibu yang meratap menyayat hati! Tidak ada perasaan iba padamu terhadap para bapak yang menangisi anaknya yang dimakamkan! Hatimu tidak tergerak oleh jeritan tangis anak-anak yang menjadi korban. Engkau sendiri menyerang anak-anak kecil ini, karena dalam hati engkau takut diserang mereka. Engkau berpikir, "Asal rencanaku berhasil, hidupku akan panjang." Tetapi nyatanya engkau justru membunuh Sang Hidup sendiri.
Meski kecil dan tak terdengar, Ia menjadi sumber rahmat! Ia berbaring di palungan, namun menggemparkan engkau di atas takhta. Tanpa kausadari, Ia menggunakan engkau untuk melaksanakan rencana-Nya dan membebaskan jiwa-jiwa dari belenggu setan. Ia sudah menerima anak-anak, musuh-musuhmu itu, menjadi kelompok putera angkat-Nya.
Meski tidak mengerti, anak-anak ini mati demi Kristus, dan orang tuanya menangisi kematian para martir. Kanak-kanak Yesus mengangkat bayi yang belum mampu berbicara, menjadi saksi-saksi nyata bagi dirinya. Ini cara Dia memerintah dan tidak dengan cara lain. Pembebas sudah datang membawa kemerdekaan, Penyelamat membawa keselamatan.
Sumber: Ibadat Harian, Bacaan Ofisi tanggal 28 Desember.