Kamis, 06 Desember 2012
Hari Biasa Pekan I Adven
Cinta yang ingin melihat Allah, memiliki semangat bakti, meskipun ia kurang mengerti. --- St. Petrus Krisologus.
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 119:151-152)
Engkau sungguh dekat, ya Tuhan dan segala jalan-Mu benar; sejah dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, bukalah pintu-pintu hati kami yang tertutup oleh kesombongan dan kekejian. Limpahkanlah ke dalam hati kami sukacita dan damai sejahtera sehingga langkah kami hari ini menggembirakan mereka yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tuhan mencintai orang-orang yang setia, teguh hati, dan mau tetap percaya dalam situasi dan kondisi apa pun. Dia akan memperlakukan orang-orang yang sekualitas itu dengan damai sejahtera. Tuhan tidak mengecewakan! Maka, Yesaya minta supaya kita membuka "pintu-pintu gerbang" hati kita untuk mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Sampai pada taraf, bukan lagi kita yang hidup, tetapi Tuhan yang hidup dalam diri kita.
Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)
Hari Biasa Pekan I Adven
Cinta yang ingin melihat Allah, memiliki semangat bakti, meskipun ia kurang mengerti. --- St. Petrus Krisologus.
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 119:151-152)
Engkau sungguh dekat, ya Tuhan dan segala jalan-Mu benar; sejah dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, bukalah pintu-pintu hati kami yang tertutup oleh kesombongan dan kekejian. Limpahkanlah ke dalam hati kami sukacita dan damai sejahtera sehingga langkah kami hari ini menggembirakan mereka yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tuhan mencintai orang-orang yang setia, teguh hati, dan mau tetap percaya dalam situasi dan kondisi apa pun. Dia akan memperlakukan orang-orang yang sekualitas itu dengan damai sejahtera. Tuhan tidak mengecewakan! Maka, Yesaya minta supaya kita membuka "pintu-pintu gerbang" hati kita untuk mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Sampai pada taraf, bukan lagi kita yang hidup, tetapi Tuhan yang hidup dalam diri kita.
Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)
"Bangsa yang benar dan tetap setia biarlah masuk."
Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia. Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada insan! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan.
2. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 55:6)
Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.
Sabda Tuhan baru sungguh-sungguh merasuki kehidupan seseorang, dan
menjadi kekuatan luar biasa baginya, jika dilaksanakan. Sabda Tuhan
harus dijelmakan sebagai perbuatan; bukan dirumuskan kembali dalam
kata-kata saja. Gambaran kekuatan orang yang melaksanakan sabda Tuhan
adalah seperti pondasi batu rumah yang kokoh, yang tak roboh dilanda
hujan lebat dan banjir yang hebat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21.24-27)
"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan! Tuhan' akan masuk kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Iman itu merupakan persembahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah. Iman yang mendalam akan menguatkan perjuangan hidup kita. Kita tidak cepat menyerah dan putus asa. Sebaliknya, kita lebih optimis menghadapi berbagai macam peristiwa hidup sehari-hari. Kita lebih positif menyikapi tantangan, hambatan dan penderitaan. Karena itu, kita mesti harus mengolah diri dengan mendengarkan firman Tuhan. Sudahkah kita setia melakukannya?
Doa Malam
Yesus, sabda-Mu hari ini menyadarkan kami untuk tidak hanya berteriak kepada Allah tetapi juga mendengar dan melaksanakan kehendak Bapa di surga. Tambahkanlah kepekaan kami untuk lebih bijaksana dalam bersikap dan bertindak terhadap kehendak Bapa. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Bapa dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Masa Adven yang agung. Inilah masa yang senantiasa dirayakan Gereja
dengan kekhidmatan khusus. Kita pun sepantasnya senantiasa merayakan
dengan iman dan kasih, dengan melambungkan puji-pujian dan ucapan syukur
kepada Bapa atas belas kasihan dan cinta yang telah dinyatakan-Nya
kepada kita dalam misteri ini. Dalam kasih-Nya yang tak terbatas bagi
kita, meskipun kita orang-orang berdosa, Ia mengutus Putra Tunggal-Nya
untuk membebaskan kita dari kuasa setan, mengantar kita ke surga,
menyambut kita dalam istirahat yang paling dalam, menunjukkan kepada
kita kebenaran itu sendiri, melatih kita dalam melakukan yang benar,
menanamkan dalam diri kita benih-benih keutamaan, dan memperkaya kita
dengan harta pusaka rahmat-Nya serta menjadikan kita anak-anak Allah dan
ahli waris kehidupan kekal." (St. Karolus Borromeus, sumber:
indocell.net/yesaya )
RUAH