Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa
“Hawa, dengan ketidaktaatannya [karena berdosa] mendatangkan kematian bagi dirinya dan seluruh umat manusia, … Maria dengan ketaatannya [tanpa dosa] mendatangkan keselamatan bagi dirinya dan seluruh umat manusia…. Oleh karena itu, ikatan ketidaktaatan Hawa dilepaskan oleh ketaatan Maria. Apa yang terikat oleh ketidakpercayaan Hawa dilepaskan oleh iman Maria.” -- St. Irenaeus (180) Against Heresies, 189 AD, 3:22:24
Antifon Pembuka (Yes 61:10)
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan kepala.
atau
I rejoice heartily in the Lord, in my God is the joy of my soul; for he has clothed me with a robe of salvation, and wrapped me in a mantle of justice, like a bride adorned with her jewels. (Isaiah 61:10; Roman Missal)
Doa Pagi
Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Perempuan yang lahir dari penciptaan adalah sumber ketidaktaatan. Itulah Hawa. Perempuan yang lahir dari penebusan adalah sumber ketaatan. Itulah Maria. Perempuan Hawa terbujuk oleh ular, dan melanggar larangan. Perempuan Maria menginjak kepala ular, dan menghancurkan akar kelicikan tipuan dosa. Perempuan Hawa membuka pintu gerbang dosa. Perempuan Maria membuka pintu gerbang rahmat. Namun, kedua perempuan itu merupakan lambang kondisi nyata kehidupan semua manusia.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa kamu telanjang? Apakah engkau makan buah dari pohon yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan disisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!” Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Madah Efesus yang "dinyanyikan" Santo Paulus dalam bacaan kedua hari ini merupakan madah kristologis. Artinya, madah pujian untuk Kristus. Di dalam pribadi Kristus, terangkum keagungan karya penciptaan dan lebih agung lagi karya penebusan Allah. Di dalam Kristus pula, segala rahmat disalurkan. Sebab, tiada nabi yang bersih menjadi saluran rahmat Allah, kecuali Kristus sendiri. Dengan demikian, peranan Kristus bukan hanya karya penebusan, melainkan juga pembaruan karya penciptaan. Kristus merangkum keduanya.
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:3-6.11-12)
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.
Jawaban singkat yang mengubah seluruh tata penciptaan, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Jawaban Maria itulah yang mampu menghancurkan sikap "semau gue" Hawa, dan sikap "ikut-ikutan" Adam. Jawaban Maria itulah yang nanti dimeteraikan Yesus dalam satu-satunya doa yang diajarkan kepada kita, "Jadilah kehendak-Mu." Seperti Maria, setiap orang yang memiliki sikap yang sama, sekaligus melahirkan Sang Sabda dalam hidupnya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; Terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ketidaktaatan Adam dan Hawa membawa kesengsaraan. Ketaatan Yesus dan Maria membawa keselamatan. Dua sikap yang selalu mewarnai hidup beriman kita. Bersama umat yang lain, Bunda Maria telah lama merindukan Yesus, Sang Mesias. Ia pun menerima tugas berat untuk mengandung dan melahirkan Pribadi yang dirindukan oleh banyak orang. "Fiat voluntas Tua", terjadilah padaku menurut kehendakmu. Bagaimana ketaatan iman Anda?
Doa Malam
Allah yang Maharahim, kuatkanlah kami untuk bersedia dan rela meneladan hati Bunda Maria yang dikandung tanpa noda dosa. Dia telah mengamini apa yang menjadi rencana dan kehendak-Mu bagi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.