| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 01 Januari 2013 Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah

Selasa, 01 Januari 2013
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah

Kejahatan didatangkan oleh perempuan (Hawa), maka kebaikan juga harus didatangkan oleh Perempuan (Maria) oleh karena Hawa kita jatuh, namun karena Maria kita berdiri; karena Hawa kita menjadi budak dosa, namun oleh Maria kita dibebaskan .... Hawa menyebabkan kita dihukum oleh buah pohon (pohon pengetahuan), sedangkan Maria membawa kepada kita pengampunan dengan rahmat dari Pohon yang lain (yaitu Salib Yesus), sebab Kristus tergantung di Pohon itu seperti Buahnya ... --- St Ambrosius (397)

  
Antifon Pembuka (bdk. Yes 9:2.6; Luk 1:33)

Hari ini kita diliputi terang karena Tuhan telah lahir bagi kita. Nama-Nya: Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal. Pemerintahan-Nya takkan berkesudahan.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menganugerahi umat manusia keselamatan kekal dengan perantaraan Santa Maria, Perawan dan Bunda. Kami mohon, semoga kami pun Kauperkenankan menikmati doa dan perlindungannya, sebab ia telah melahirkan bagi kami Putra-Mu, pemberi hidup, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (6:22-27)
  
"Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel: maka Aku akan memberkati mereka."
    
Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2 PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; 2/4)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (4:4-7)
  
"Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan."
  
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu Allah berkata kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; kini Ia bersabda kepada kita dengan perantaraan Putera-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:16-21)
  
"Mereka mendapati Maria, Yusuf, dan si Bayi. Pada hari kedelapan Ia diberi nama Yesus."
   
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendampati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni

Kristus itu kemarin, sekarang dan masa mendatang sepanjang masa.

Renungan


Satu keluarga memberi macam-macam nama pada anaknya. Tri Wicaksana: karena dia putra ketiga dan diharapkan kelak menjadi orang bijaksana. Arif Dwi: karena lahir di urutan kedua dan diharapkan kelak menjadi orang yang penuh kearifan.

Pemberian nama itu penting dalam setiap budaya. Tetapi dalam tradisi Yahudi mempunyai arti lebih khusus lagi. Pemberian nama adalah suatu tindakan berkat. Anak diserahkan kepada Allah karenanya setiap nama mengandung nama Tuhan atau Allah. Nama juga seperti suatu doa dan harapan tentang masa depan anak itu.

Putra Maria diberi nama Yesus berarti Tuhan menolong atau Tuhan menyelamatkan. Allah penolong atau menyelamatkan. Inilah makna nama Yesus. Dan makna nama itu sungguh-sungguh terwujud dalam hidup-Nya. Yesus merelakan diri-Nya yang adalah Tuhan, menjadi manusia, mencintai dan memberi inspirasi. Sejah Yesus datang ke dunia, Ia mengajak banyak orang agar hidup seperti Dia. Tidak mendewakan diri, tetapi berani merelakan. Kita pun mengalami perubahan nama. Tidak hanya Teguh, Widi, Didik, atau Andi. Kita tidak lagi hidup asal hidup. Kita mempunyai arah dan teladan. Maka, banyaklah orang yang sudah bekerja tanpa pamrih, seperti para guru di pelosok, para perawat, pelindung hutan-hutan perbatasan, pekerja-pekerja sosial baik muda maupun tua, juga ibu-ibu rumah tangga yang dalam kesederhanaan dan diamnya, menghidupkan anak-anak, suami dan seluruh keluarga.

Hari ini kita merayakan anugerah paling istimewa yang diberikan Allah kepada manusia; yakni mengangkat Maria hambanya yang hina dina dari desa itu menjadi Bunda Allah. Maria bukan lagi sekadar, Maria. Namanya mulai sekarang ia Maria Bunda Allah. Ini terjadi karena Tuhan Yesus. Artinya, karena Yesus disebut Putra Allah dan memang demikian, maka Maria yang mengandung-Nya dianugerahi nama "Bunda Allah". Dalam gelar Bunda Allah itu, tidak boleh diartikan sebagai suami Allah. Tetapi, gelar karena Yesus Sang Putra Allah. Dalam keibuan, Maria adalah teladan dalam menapaki kehidupan. Bunda Maria adalah IBU yang bergelut dengan ketidakjelasan: tidak begitu jelas dengan rencana Allah yang dikabarkan dengan hebat oleh para gembala, tak begitu jelas dengan alasan penyaliban dan kematian Putranya tetapi Ia adalah IBU yang beriman dan berani menyimpan segala perkara dan merenungkannya.

Betapa bahagia, mempunyai IBU beriman, yang mampu menyimpan perkara dan merenungkannya. Kita berdoa agar di awal tahun ini kita dan dunia bisa mempunyai hati seperti Bunda Maria. Hanya hati yang mampu menyimpan peristiwa dan merenungkan, akan melahirkan kebijaksanaan. Dengan begitu akan terjadi perdamaian di dunia, sebab manusia yang mampu menyimpan dan merenungkan segala peristiwa, bisa melahirkan pengertian, kebijaksanaan, dan kedamaian.

P. Paulus Teguh Kusbiantoro, O.Carm

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy