Rabu, 02 Januari 2013
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze
Berikanlah makanan terakhirmu kepada pengemis yang mengetuk pintumu, dan percayalah akan belas kasihan Tuhan. --- St Basilius
Antifon Pembuka (Mzm 36:30-31)
Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengucapkan keadilan. Hukum Allah disimpan dalam hatinya.
Doa Pagi
Terima kasih, ya Yesus, rasul-Mu terkasih telah mengajarkan iman yang benar agar kami beroleh keselamatan. Maka, tuntunlah kami selalu di jalan-Mu pada sepanjang hari ini, Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Mengakui Yesus sebagai Mesias (yang Terurapi/Kristus) menurut Yohanes adalah sesuatu yang mendasar. Dan "tinggal dalam Allah", yakni tinggal dalam Anak dan dalam Bapa menjadi kata kunci dalam surat rasul Yohanes yang pertama ini. Hal itu ditunjukkan ketika apa yang disabdakan-Nya tinggal dalam diri kita.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze
Berikanlah makanan terakhirmu kepada pengemis yang mengetuk pintumu, dan percayalah akan belas kasihan Tuhan. --- St Basilius
Antifon Pembuka (Mzm 36:30-31)
Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengucapkan keadilan. Hukum Allah disimpan dalam hatinya.
Doa Pagi
Terima kasih, ya Yesus, rasul-Mu terkasih telah mengajarkan iman yang benar agar kami beroleh keselamatan. Maka, tuntunlah kami selalu di jalan-Mu pada sepanjang hari ini, Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Mengakui Yesus sebagai Mesias (yang Terurapi/Kristus) menurut Yohanes adalah sesuatu yang mendasar. Dan "tinggal dalam Allah", yakni tinggal dalam Anak dan dalam Bapa menjadi kata kunci dalam surat rasul Yohanes yang pertama ini. Hal itu ditunjukkan ketika apa yang disabdakan-Nya tinggal dalam diri kita.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)
"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."
Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Menyaksikan penampilan dan karya Yohanes (Pembaptis), orang-orang bertanya-tanya siapa sebenarnya dia itu. Mereka mengira Mesias atau Elia. Namun, Yohanes menunjuk satu pribadi lain yang akan datang setelahnya. Yohanes melihat misinya adalah mempersiapkan umat untuk kedatangan Yesus itu. Kedatangan-Nya adalah peristiwa teramat penting, karena itu perlu dipersiapkan, yakni dengan pertobatan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)
"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."
Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yohanes Pembaptis adalah suara yang berseru-seru di padang gurun. Kalau begitu, siapa yang mendengarkannya? Dia adalah suara yang jujur dan lurus bagi orang-orang yang menantikan kedatangan Kristus. Untuk bersuara secara jujur dan lurus tidak harus menunggu ada orang yang mau dan siap mendengarkannya. Sebab, kejujuran dan ketulusan adalah esensi, bukan tampilan; isi, bukan bungkusnya.
Kesaksian St Gregorius dari Nazianze tentang Persahabatan
Pada waktu itu kami ada di Atena. Kami terpisah bagaikan arus sebatang sungai, meninggalkan satu mata air di tanah asal untuk pergi jauh merantau menuntut ilmu. Tetapi kami bertemu lagi, seakan dengan persetujuan, sebab Tuhan menghendaki demikian.
Pada waktu itu, bukan saja saya sendiri menaruh penghargaan tinggi terhadap sahabatku, Basilius agung, karena kesungguhan dalam pembawaannya, matang dan bijaksana dalam berbicara. Inilah awal persahabatan kami. Inilah api yang menyalakan persatuan kami. Demikianlah kami menaruh cinta yang satu kepada yang lain.
Sejak masa itu kami saling terbuka; kami diam dalam satu rumah makan pada satu meja, mempunyai perasaan sama, mata terarah kepada tujuan yang sama. Kami seolah mempunyai satu jiwa yang menghayati dua badan. (Sumber: Bacaan Ofisi Para Kudus 1, Yogyakarta: Kanisius, 1982: 11-12)
Kita harus mengingat Allah lebih sering daripada tarikan napas kita. --– St. Gregorius dari Nazianze (330-390)
Doa Malam
Ya Yesus, setelah merenungkan sabda-Mu hari ini, kami merasakan bimbingan roh-Mu untuk mengimani Engkau dengan lurus hati dan lebih mengenal Engkau seperti yang telah diwartakan oleh Yohanes. Terima kasih Yesus atas teladan dua orang kudus-Mu yang telah rela menjadi saksi kasih-Mu. Santo Basilius dan Gregorius, doakanlah kami. Amin.
RUAH