| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 09 Januari 2013 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 09 Januari 2013
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan


Ia mencurahkan keselamatan lewat Pembaptisan, dan dalam Pembaptisan ia memberikan berkat kepada semua orang -- St. Proklus dari Konstantinopel


Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.

Doa Pagi

Bapa yang Maharahim, Engkau menghendaki agar cinta kami sempurna seperti cinta-Mu. Namun, kami yang rapuh ini sering jatuh pada cinta diri yang berlebihan. Ampunilah kami dan bantulah kami untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan menghayati hidup baru dalam Roh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Anda di dalam Allah dan Allah di dalam Anda? Menurut Yohanes, ada cara mengetahuinya bahwa kita di dalam Allah dan Allah di dalam kita. Yakni jika kita saling mengasihi. Dan salah satu tanda untuk mengenali bahwa kasih Allah ada dalam diri kita adalah jika tidak ada ketakutan. Sebab, jika kasih Allah tinggal dalam diri kita, ada keberanian yang penuh iman juga pada hari penghakiman.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul
Yohanes (4:11-18)

 
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
  
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

Laut dalam Kitab Suci adalah lambang dari kekuatan akan kekacauan dan kejahatan. Ternyata gelombang dahsyat itu takluk pada Sabda Yesus. Ini bisa mengingatkan pembaca pada penciptaan dunia, ketika dengan Sabda-Nya TUHAN yang mengubah kekacauan kosmos (dunia/keteraturan). Kisah ini memiliki makna yang besar bagi kemaat Kristen perdana, kelompok kecil yang waktu itu juga menghadapi situasi amat sulit, seperti bahtera di tengah ombak besar. "Tenanglah, Aku ini, jangan takut", kata Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)

 
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
  
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Siapa pun akan ketakutan, jika melihat seorang berjalan di atas air, pukul 03.00 pagi. Namun, mengapa Yesus melakukannya terhadap para murid? Untuk apa? Penginjil Markus memberikan jawaban, karena 'mereka belum mengerti. dan hati mereka tetap degil'. Ini menyangkut 'budi' (yang belum mengerti) dan hati (yang degil atau tertutup-rapat). Jika seseorang tidak bisa mengimani Yesus dengan kedua alasan tersebut, sungguh parah! Anda tidak , kan?

Injil hari ini mengajak kita untuk hidup dengan tenang. "Tenanglah! Aku ini, jangan takut" kata Yesus. Bagaimana caranya supaya hidup tenang? Kita bisa belajar dari St. Filipus Neri waktu dia sakit. Ia adalah seorang yang sangat mencintai Ekaristi sehingga walaupun sakit parah, ia menerima komuni setiap hari, dan kalau suatu pagi Yesus tidak dibawa kepadanya, tidak ada orang yang mengirim Komuni ia menjadi begitu gelisah dan tidak dapat beristirahat. "Aku begitu rindu menerima Yesus," serunya, "sehingga aku tidak dapat tenang selama menunggu."

Doa Malam


Allah yang Maha Pengampun, tuntunlah kami agar selalu bertobat dan melaksanakan kehendak-Mu. Dengan demikian hidup kami semakin berkenan kepada-Mu dan kelak kami beroleh keselamatan badan dan jiwa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy