Hari Biasa Pekan II
Kerinduan untuk memulihkan kesatuan semua orang Kristen adalah satu anugerah Kristus dan satu panggilan Roh Kudus ----- Katekismus Gereja Katolik, 820
Antifon Pembuka (Mzm 110:4)
Tuhan, Engkau telah bersumpah dan tidak akan menyesal, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek"
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau mengutus Raja Damai ke dunia untuk menyelamatkan umat-Mu. Bantulah kami supaya dapat membawa damai pada sesama, baik dalam keluarga (komunitas) maupun di mana pun kami berada. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (7:1-3.15-17)
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek".
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Antonius Oni, seorang karyawan, tergopoh-gopoh masuk kantor. Ia terlambat hampir satu jam. Kepala Bagian yang melihat Oni terlambat, langsung menegur dan memberi sanksi sesuai aturan yang berlaku. Tanpa banyak cakap, Oni menerima sanksi yang dijatuhkan atas dirinya. Siang harinya, ada kejutan yang membuat Kepala Bagian malu dan merasa bersalah. Tanpa diduga, pemilik perusahaan datang ke kantor mencari Oni, karyawan yang terlambat itu. Rupanya pagi hari tadi istri dan anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas. Orang yang menolong dan mengantar mereka ke Rumah Sakit adalah Oni, sang karyawan itu. Oni sendiri tidak sadar bahwa orang yang ditolongnya adalah istri dan anak pemilik perusahaan tempat ia bekerja. Ia hanya berpikir bahwa korban kecelakaan itu memerlukan pertolongan. Ia juga tahu risikonya, terlambat kerja dan mendapat sanksi.
Tak jarang orang yang baik dijatuhi sanksi karena dianggap melanggar aturan, seperti Oni yang datang terlambat. Yesus mengalami hal yang sama. Ia dikecam karena menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya pada hari Sabat. Menurut aturan Sabat, orang tidak boleh bekerja pada hari itu, sekalipun untuk menyembuhkan orang sakit. Yesus tahu benar tentang aturan itu, namun Ia tidak peduli. Ia tetap menolong orang tersebut. Baginya, keselamatan manusia lebih utama daripada aturan. Aturan harus tetap kita hormati, namun kasih kepada sesama lebih utama.
Tuhan, beri aku terang-Mu agar aku dapat membedakan mana yang lebih utama dalam hidup ini. Amin.