| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 30 Januari 2013 Hari Biasa Pekan III

Rabu, 30 Januari 2013
Hari Biasa Pekan III

Siapa yang mempunyai 'talenta' khusus harus mempergunakannya demi keuntungan orang lain yang membutuhkannya --- Katekismus Gereja Katolik, 1937

Antifon Pembuka (Mzm 110:1)

Tuhan bersabda, 'Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.'

Doa Pagi

Ya Bapa, aku bersyukur kepada-Mu atas hari baru ini. Engkau senantiasa berkenan mengasihi dan mengampuni segala dosa dan kesalahanku. Maka, perbaharuilah hati dan budiku untuk lebih mengenal kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yesus telah mengurbankan diri, sebagai kurban satu-satunya yang berkenan pada Allah. Sebagai buahnya, Ia duduk di sisi kanan Allah dan menjadi jaminan kemenangan yang sempurna. Dengan ini tidak diperlukan lagi persembahan dan kurban, karena sudah ada pengampunan berkat kurban Kristus. Kini Allah ingin menaruh hukumnya dalam hati manusia dan menuliskannya dalam akal budi mereka.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)

Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.

Ini adalah perumpamaan pertama Yesus dalam Injil Markus. Yesus mulai mendidik mereka. Yang pertama dan paling dasar adalah soal hati yang akan menjadi tempat untuk tumbuhnya "benih-benih" Sabda. Ternyata ada berbagai macam tanah, berbagai macam hati. Apakah sabda itu akan mendatangkan hasil dan seberapa banyak hasilnya sangat tergantung dari bagaimana (jenis) hati orang yang menerimanya?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)

Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saat kita mendengarkan sabda yang sedang dibacakan dari mimbar, saat itu pulalah kita menjadi tanah yang sedang ditaburi 'benih' sabda Allah. Masing-masing kita memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Anda termasuk yang mana? Semoga kita tidak kehilangan semangat untuk berusaha menjadi tanah yang subur.

Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu. Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. Memang, Sabda Allah ditujukan kepada semua orang dari segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan liturgis -- Pedoman Umum Misale Romawi, 29

Doa Malam

Yesus, Engkau menghendaki agar aku menjadi tanah yang baik dengan mendengarkan sabda dan melaksanakannya dalam kenyataan hidup sehari-hari. Aku mohon rahmat-Mu agar di saat aku mengalami kesulitan selalu terbuka akan bimbingan-Mu dan dapat melaksanakan sabda-mu dengan buah yang menggembirakan. Amin.

RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy