Sabtu, 26 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup
“Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga” (St. Paulus, 2Tim 2:5)
Antifon Pembuka (Yeh 34:11; 23-24)
Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku bersyukur atas kekuatan sabda-Mu hari ini untuk tidak takut bersaksi dan menderita demi Injil, seperti Santo Timotius. Kuatkanlah aku supaya tetap setia sekalipun mengalami banyak kesulitan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Setelah menyampaikan salamnya, Paulus menyampaikan ucapan terima kasih pada Timotius atas kesungguhan dan ketulusan imannya. Paulus kemudian mengingatkan Timotius akan karunia-karunia rohani yang diterimanya, yang mestinya membuatnya kuat, pengasih dan mampu menahan diri.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-8)
Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Atau
Dalam sapaannya kepada Titus, Paulus menulis sebagai orang yang dipaksa oleh kewajiban untuk melayani. Sebagai hamba Allah dan atas amanat Kristus, ia merasa dipanggil untuk memberikan arahan kepada mereka yang dipilih oleh Allah untuk mengenal kebenaran. Paulus menugasi Titus untuk mengawasi pemilihan penatua-penatua dalam jemaat di Kreta.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-5)
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus, yang ditugaskan memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita; jadi berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sejati dalam iman bersama: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur, dan supaya engkau mengangkat penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c; Ul: 3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus, Uskup
“Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga” (St. Paulus, 2Tim 2:5)
Antifon Pembuka (Yeh 34:11; 23-24)
Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku bersyukur atas kekuatan sabda-Mu hari ini untuk tidak takut bersaksi dan menderita demi Injil, seperti Santo Timotius. Kuatkanlah aku supaya tetap setia sekalipun mengalami banyak kesulitan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Setelah menyampaikan salamnya, Paulus menyampaikan ucapan terima kasih pada Timotius atas kesungguhan dan ketulusan imannya. Paulus kemudian mengingatkan Timotius akan karunia-karunia rohani yang diterimanya, yang mestinya membuatnya kuat, pengasih dan mampu menahan diri.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-8)
Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Atau
Dalam sapaannya kepada Titus, Paulus menulis sebagai orang yang dipaksa oleh kewajiban untuk melayani. Sebagai hamba Allah dan atas amanat Kristus, ia merasa dipanggil untuk memberikan arahan kepada mereka yang dipilih oleh Allah untuk mengenal kebenaran. Paulus menugasi Titus untuk mengawasi pemilihan penatua-penatua dalam jemaat di Kreta.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-5)
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus, yang ditugaskan memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita; jadi berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sejati dalam iman bersama: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur, dan supaya engkau mengangkat penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c; Ul: 3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
Setelah muncul berbagai konflik dengan para pemuka agama Yahudi (bdk. Mrk 2,1-3,6) Yesus dikatakan “tidak waras lagi”. Keluarganya mendengar hal itu. Itu bukan berarti bahwa Ia telah kehilangan akal, tetapi karena Yesus begitu teguh atau bahkan nekad dengan apa yang sedang diperjuangkan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:20-21)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
atau
Perutusan Kristus adalah perutusan keselamatan. Sebagai utusan-utusan-Nya tidak perlu khawatir, karena Allah telah menyediakan bekal perjalanan untuk mewartakan damai sejahtera-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus tidak sempat makan, karena melayani orang yang sedemikian banyak. Salah satu cirri orang tidak waras adalah tidak peduli lagi soal makan. Pikiran dan fantasinya melayang kemana-mana, tetapi selalu kembali kepada dirinya sendiri! Kaum keluarga Yesus menduga bahwa Yesus sudah tidak waras lagi, karena sudah tak memedulikan makan. Memang, orang kudus kerapkali seperti orang gila kalau sedang melayani sesama.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
Setelah muncul berbagai konflik dengan para pemuka agama Yahudi (bdk. Mrk 2,1-3,6) Yesus dikatakan “tidak waras lagi”. Keluarganya mendengar hal itu. Itu bukan berarti bahwa Ia telah kehilangan akal, tetapi karena Yesus begitu teguh atau bahkan nekad dengan apa yang sedang diperjuangkan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:20-21)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
atau
Perutusan Kristus adalah perutusan keselamatan. Sebagai utusan-utusan-Nya tidak perlu khawatir, karena Allah telah menyediakan bekal perjalanan untuk mewartakan damai sejahtera-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus tidak sempat makan, karena melayani orang yang sedemikian banyak. Salah satu cirri orang tidak waras adalah tidak peduli lagi soal makan. Pikiran dan fantasinya melayang kemana-mana, tetapi selalu kembali kepada dirinya sendiri! Kaum keluarga Yesus menduga bahwa Yesus sudah tidak waras lagi, karena sudah tak memedulikan makan. Memang, orang kudus kerapkali seperti orang gila kalau sedang melayani sesama.
Injil-injil
ditulis oleh manusia-manusia, yang termasuk orang-orang beriman
pertama Bdk. Mrk 1:1; Yoh 21:24. dan yang hendak menyampaikan imannya
kepada orang lain. Karena mereka mengetahui dari iman, siapa Yesus,
mereka dapat melihat dalam seluruh kehidupan duniawi-Nya jejak-jejak
rahasia batin-Nya dan mengarahkan orang lain kepada-Nya. Dalam
kehidupan Yesus segala sesuatu - mulai dari kain lampin waktu
kelahiran-Nya Bdk. Luk 2:7. sampai kepada cuka waktu kesengsaraan-Nya
Bdk. Mat 27:48. dan kain kafan waktu kebangkitan-Nya Bdk. Yoh 20:7. -
merupakan tanda-tanda rahasia batin-Nya. Oleh perbuatan-Nya,
mukjizat-Nya, perkataan-Nya menjadi nyata, bahwa "di dalam Dialah
berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an" (Kol 2:9).
Kemanusiaan-Nya sendiri tampak sebagai "sakramen", artinya sebagai
tanda dan sarana ke-Allah-an-Nya dan keselamatan, yang Ia bawakan. Apa
yang kelihatan dalam kehidupan-Nya, menunjukkan misteri keputeraan-Nya
sebagai Anak Allah dan perutusan-Nya sebagai Penebus. --- Katekismus
Gereja Katolik, 515
Doa Malam
Bapa yang Mahabaik, hari ini aku Kauajak untuk berani memberikan diri secara total pada-Mu. Buatlah hatiku gembira saat memberikan diri dalam hidup harianku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bapa yang Mahabaik, hari ini aku Kauajak untuk berani memberikan diri secara total pada-Mu. Buatlah hatiku gembira saat memberikan diri dalam hidup harianku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH