| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 08 Januari 2013 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Selasa, 08 Januari 2013
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Dalam segala tingkah lakumu, janganlah suatu pun yang cemar dalam pandangan orang lain. (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27b)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan dan Allah yang menerangi kita.

Doa Pagi

Allah yang adalah kasih, terima kasih atas kasih-Mu. Lapangkanlah hati kami untuk dapat berbagi kasih dengan sesama, supaya hidup kami dapat memancarkan kasih-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Teks yang pendek ini padat dengan makna dan sangat dalam. Yohanes berbicara mengenai hubungan kasih dan pengenalan akan Allah. Pertama, Allah itu kasih. Kedua, orang yang mengasihi berasal dari Allah. Sebaliknya, orang yang tidak mengasihi berarti tidak mengenal Allah! Dan ketiga, bukan pertama-tama kita yang mengasihi Allah, tetapi Dia yang telah mengasihi kita.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
  
"Allah adalah kasih."
   
Saudara-saudaraku terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Inilah satu-satunya mukjizat yang sama diceritakan dalam keempat Injil. Di hadapan situasi yang dramatis: tempat sepi, hari mulai malam. “kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata “kamu” disini mendapat tekanan penting. Sumber yang ada nampak tidak mencukupi. Namun, lima roti dan dua ikan, di tangan Yesus, Sang Pemberi Hidup, dan Penerus Hidup, menjadi cukup bagi semua. Apa yang dilakukan-Nya adalah “menengadah ke langit, mengucap berkat, memecah-mecah dan membagikannya.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:34-44)
  
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
  
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.” Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya, mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.” Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus memberikan solusi brilian atas persoalan kekurangan pangan. Dia meminta audiens duduk berkelompok; lalu berani berbagi. Sebenarnya, dunia ini tidak kekurangan pangan. Yang terjadi adalah pembagian jatah makanan yang tidak merata. Orang enggan untuk ‘duduk berkelompok’ dan berbagi. Ketamakan merajai hati segelintir orang, sehingga banyak yang menderita kelaparan. Astaga!

Doa Malam

Allah yang Mahaagung, terimakasih karena Engkau telah sudi hadir di tengah keluarga (komunitas) kami. Semoga kehadiran-Mu meneguhkan iman, harapan dan kasih kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy