| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 29 Januari 2013 Hari Biasa Pekan III

Selasa, 29 Januari 2013
Hari Biasa Pekan III

“Allah adalah kebahagiaan abadi, kehidupan yang tidak dapat mati, cahaya yang tidak pernah pudar” (Katekismus Gereja katolik, 257)

Antifon Pembuka (Mzm 40:10)

Aku menggambarkan keadilan di tengah jemaat besar, bibirku tidak kutahan terkatup. Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahabaik, di saat yang sulit Yesus tetap melaksanakan kehendak-Mu. Semoga teladan hidup Yesus dapat menjadi pegangan hidupku di sepanjang hari ini. Sebab Dialah Tuhan dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sekali lagi Surat ini membandingkan kurban Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Kurban yang dikehendaki oleh Tuhan pertama-tama adalah “melaksanakan kehendak-Nya”. Itu dilakukan oleh Yesus sekali untuk selamanya dengan mengurbankan tubuh-Nya sendiri.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:1-10)
 
"Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah."
 
Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku. Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat - . Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.4ab.7-8a.10.11)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.

“Melakukan kehendak Allah” menjadi kunci ajaran Yesus. Demikian ibu dan para saudara-Nya datang, Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menekankan pentingnya “melakukan kehendak Allah” ini. Barangsiapa melakukannya, mereka menjadi “Ibu dan saudara-saudara-Nya”.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
 
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
 
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Hari ini Yesus bersabda, bahwa ibu dan saudara-saudari-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Betapa berharganya melakukan kehendak Allah. Pada saat mengajarkan doa pun, Yesus tidak lupa memasukkan hal itu dalam doa, “Jadilah kehendak-Mu”. Bukankah seluruh semesta ada, karena kehendak Allah? Jadi saudara, benar yang dikatakan Yesus, bahwa ikatan terhadap hubungan keluarga tak ada bandingannya, jika dihadapkan pada ikatan karena melakukan kehendak Allah yang sama.

Doa Malam

Allah yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena kami Kausebut putera-puteri-Mu. Betapa bahagianya kami. Semoga karena kasih dan rahmat-Mu kami mampu hidup sebagai putera-puteri-Mu yang baik dan berkenan kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy