| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 04 - 10 Februari 2013

Bacaan Harian 04 - 10 Februari 2013
Renungan oleh: Bernardus Gunawan Y. Surya

Senin, 04 Februari 2013: Hari Biasa Pekan IV (H).
Ibr 11:32-40; Mzm 31:20.21.22.23.24; Mrk 5:1-20.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan, iblis yang kejam menguasai seseorang yang siang malam berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Begitulah jadinya manusia kalau akal budinya direndahkan dan iblis ditinggikan. Kristus melepaskan orang-orang itu dari roh-roh najis. Sebuah ungkapan iman bagi kita, maukah kita memberikan diri untuk dimasuki Roh Kudus dan tidak lagi hidup dalam belenggu iblis?

Selasa, 05 Februari 2013: Peringatan Wajib Sta. Agatha, Perawan dan Martir (M).
Ibr 12:1-4; Mzm 22:26b-27.28.30.31-32; Mrk 5:21-43.

Yairus pada awalnya memiliki iman yang luar biasa, karena ia hanya meminta Tuhan untuk menumpangkan tangan dan anaknya akan sembuh. Namun pada saat tiba di rumah Yairus, orang banyak sudah meratap dan menangis karena anak perempuan Yairus sudah meninggal. Ketika Yesus mengatakan bahwa putri Yairus tidak mati tetapi tidur, semua orang di rumah tersebut menertawakan Yesus. Menertawakan atau merendahkan seseorang dapat membuat imannya menjadi goyah. Maka sebaiknya kita saling mendukung satu dengan yang lain supaya tidak seorangpun goyah karena sikap kita.

Rabu, 06 Februari 2013: Peringatan Wajib St Paulus Miki, Imam, dkk - Martir (M).
Ibr 12:4-7.11-15; Mzm 103:1-2.13-14.17-18a; Mrk 6:1-6.

Injil hari ini menceritakan kisah penolakan orang-orang Nazaret terhadap Yesus. Ketidaktahuan dan ketidakmengertian orang-orang Nazaret tentang siapa Yesus yang sesungguhnya membuat mereka tega menolak Yesus. Orang-orang yang sekampung dengan Yesus tidak tahu bahwa Yesus bukan manusia biasa. Orang yang mampu mengolah pengalaman pahit ketika ditolak, dapat menolong orang lain yang mengalami hal yang sama. Kita belajar dari Yesus, yang tidak menyimpan dendam meskipun ditolak oleh orang sekampung-Nya.

Kamis, 07 Februari 2013: Hari Biasa Pekan IV (H).
Ibr 12:18-19.21-24; Mzm 48:2-3a.3b-4.9.10.11; Mrk 6:7-13.

Injil pada hari ini mengisahkan Yesus yang memanggil kedua belas murid-Nya dan mengutus mereka berdua-dua.Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat dan dalam perjalanan mereka tidak boleh membawa bekal kecuali tongkat. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak maumenerima atau mendengar mereka, Yesus menyarankan keluar dan mengebaskan debu yang ada pada kaki mereka. Kebasan debu sendiri bisa dimaknai sebagai menghilangkan kotoran atau melupakan segala perlakuan yang tidak menyenangkan. Marilah kita berbesar hati melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dalam setiap tugas perutusan kita.

Jumat, 08 Februari 2013: Hari Biasa Pekan IV (H).
Ibr 13:1-8; Mzm 27:1.3.5.8b-9abc; Mrk 6:14-29.

Yohanes Pembaptis berani menegor raja Herodes yang merebut isteri Filipus, sehingga akhirnya ia menjadi korban kemurkaan raja Herodes. Teladan yang sangat luar biasa baik dari St. Yohanes Pembaptis, karena adakalanya kita takut menyuarakan SUARA KENABIAN. Marilah kita menjadi pembawa dan pewarta kebenaran-kebenaran seperti St. Yohanes Pembapatis.

Sabtu, 09 Februari 2013: Hari Biasa Pekan IV (H).
Ibr 13:15-17.20-21; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mrk 6:30-34.

Banyak orang terjebak dalam pemenuhan keinginan yang bersifat jasmani, namun lupa memperhatikan kebutuhan rohaninya. Bisa-bisa kebutuhan rohani menjadi terbengkalai akibat terlena mengurus kesenangan badan sehingga tidak ada waktu untuk hening dalam kesunyian. Kesunyian menjadi waktu jedah di tengah berbagai kesibukan kita, untuk menyapa diri sendiri dan menimba semangat baru. Dalam keheningan batin itulah kita berdialog dengan Tuhan dan menyelaraskan kembali keinginan kita dengan kehendak Tuhan sendiri.

Minggu, 10 Februari 2013: Hari Minggu Biasa V (H).
Yes 6:1-2a.3-8; Mzm 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8; 1Kor 15:1-11; Luk 5:1-11.

Semalam-malaman murid-murid Yesus menjala ikan tetapi tidak berhasil, baru ketika Yesus menyuruh mereka menebarkan jala ke tempat yang lebih dalam, mereka berhasil menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Dalam menjala manusia, tentu kita sering merasa jemu, karena lama sekali tidak mendapat tambahan jiwa yang bertobat, tetapi Tuhan dapat menambah jiwa-jiwa dalam waktu singkat.Yang kita perlukan adalah ketekunan dan mendengarkan perintah Tuhan. Pekerjaan menjala manusia adalah pekerjaan seumur hidup, maka janganlah menggunakan kemampuan diri sendiri, bersandarlah kepada Tuhan.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy