Pertemuan III
SALIB TUHAN SUMBER KEKUATAN DALAM
PEKERJAAN KITA
Intisari pertemuan
Ada kalanya kita mengalami kelesuan dalam hidup.
Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bisa jadi karena banyak pekerjaan yang harus
kita selesaikan. Kita sudah bekerja sungguh-sungguh, mati-matian namun hasilnya
kadang tidak memuaskan. Atau bahkan kita sudah bekerja dengan sungguh-sungguh,
kita masih “dipaido”. Kita menjadi patah semangat, “loyo”. Yesus memberi
teladan kepada kita ketika Yesus memanggul salib menuju puncak Golgota. Yesus
berani mempertaruhkan nyawa-Nya di salib karena kesetiaan-Nya akan tanggung jawabNya
menyelesaikan karya penebusan Allah Bap-aNya di surga. Maka bagi kita umat
beriman, salib Tuhan adalah kekuatan kita dalam melaksanakan setiap pekerjaan
kita.
Tujuan
- Umat dapat merasakan daya kekuatan salib dalam
kehidupan sehari-hari.
- Umat bisa meneladan hidup Yesus Kristus sendiri
yang dengan rela memanggul salib menyelesaikan karya Allah.
- Dengan kekuatan salib Tuhan Yesus kita
melaksanakan karya-karya kita.
JALANNYA
PERTEMUAN
PEMBUKAAN
Nyanyian Pembuka
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Terpujilah nama Tuhan
U : Kini dan selamanya
Pengantar-tobat
Doa Pembuka
P : Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Putra-Mu Yesus
Kristus berkenan menanggung segala sengsara dan derita di kayu salib demi
keselamatan kami. Semoga salib Putra-Mu Yesus Kristus menjadi kekuatan kami
dalam melaksanakan tanggung jawab dan pekerjaan kami. Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami.
U : Amin
Ilustrasi
Adalah
Sinar seorang anak yang baru berumur 6 tahun.
Ia hanya tinggal bersama dengan ibunya yang sudah lumpuh akibat dianiaya
oleh
suaminya. Sekarang suaminya (ayah Sinar) tidak diketahui lagi dimana
berada.
Sinar tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana di Mandar Polewali
Barat, Sulawesi. Meskipun jauh dari kita namun hidupnya pantas kita
beri pujian yang tinggi. Sebagai seorang anak yang seharusnya menikmati
masa
kanak-kanak, masa sekolah dengan anak-anak seusianya, namun Sinar sudah
harus
bekerja keras di rumahnya. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah Sinar
sudah
menyiapkan segala keperluan makan untuk ibu dan dirinya. Ia juga harus
mencuci,
menyuapi ibunya dsb, melakukan pekerjaan rumah tangga. Memindahkan
ibunya yang
menderita lumpuh adalah pekerjaan harian Sinar. Hal itu disebabkan
karena
ibunya sudah tidak bisa berbuat apa-apa selain berbaring di tempat tidur
karena
lumpuh. Setelah pekerjaan rumah selesai barulah Sinar pergi ke sekolah.
Maka
setiap hari Sinar selalu terlambat masuk sekolah. Demikian juga pada
waktu
siang hari. Ia harus pulang lebih awal untuk menyiapkan makan siang
untuk ibunya.
Begitulah Sinar menjalani hidupnya sehari-hari, melakukan
pekerjaan-pekerjaan
yang semestinya dilakukan oleh orang dewasa (orang tua).
Barangkali cerita itu membuat hati kita terharu.
Sinar menjalani pekerjaan itu karena begitu cintanya kepada ibunya. Perbuatan
Sinar dilakukan karena cinta.
Bahan
Renungan
- Apa saja yang dapat
kita petik dari kisah Sinar tersebut di atas?
- Mengapa Sinar mau
menjalani pekerjaan itu?
- Apakah kita juga
sudah sepenuh hati menjalani setiap pekerjaan kita? Sudahkah
pekerjaan-pekerjaan kita, kita lakukan berlandaskan kasih dan kita jalani
dengan tekun, setia dan sabar?
- Sebagai murid-murid
Yesus Kristus, apakah salib Tuhan kita Yesus Kristus kita jadikan kekuatan
dalam setiap pekerjaan kita?
Teks
pendukung renungan (Mat 16:24-25)
Doa Spontan
Bapa Kami
Doa penutup
P
: Allah yang mahasuci, kami mengucap syukur kepada-Mu karena Putra-Mu Yesus
Kristus telah menebus kami melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya dari alam
maut. Berilah kekuatan kepada kami agar kami selalu setia memanggul salib kami
setiap hari dan karena itu kami tetap Kauperkenankan menjadi murid-murid Yesus
Kristus Tuhan dan Juruselamat kami.
U
: Amin
PENUTUP
Pengumuman (dapat diadakan kolekte dan sesudah
dirasa cukup selanjutnya mempersiapkan hati untuk memohon berkat Tuhan)
Berkat
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan
selama-lamanya
P : Semoga Allah Yang
Mahakuasa memberkati kita Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
Ketekunan, kesetiaan dan kesabaran Sinar, gadis cilik
ini mendorong kita untuk belajar memikul salib setiap hari menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan kita.