Intisari pertemuan
Ketika kita dibaptis kita disatukan dengan hidup Yesus Kristus. Ini sangat bermakna bagi kita bahwa kita menjadi manusia baru dalam Kristus. Yesus Kristus yang rela sengsara, wafat dan dibangkitkan oleh Allah telah menjadi teladan kita semua. Kesetiaan-Nya pada kehendak Bapa, cinta-Nya kepada umat manusia, terutama yang miskin dan menderita merupakan contoh konkret bagi kehidupan kita. Maka kalau kita memberikan diri dibaptis, kita ingin masuk dalam kehidupan baru, menjadi manusia baru dalam Kristus. Begitu juga dalam pekerjaan kita, kita meneladani Yesus Kristus sendiri, “Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”
- Umat dapat memetik buah-buah pembaptisan, yaitu menghayati diri sebagai putra-putri Allah dan memasuki hidup baru dalam Kristus.
- Semakin menyadari bahwa dengan menerima baptis kita harus berani meninggalkan cara hidup lama dan memasuki cara hidup baru.
- Dapat berkarya sebagai murid-murid Yesus Kristus, yaitu berkarya dengan sungguh-sungguh, rajin, tekun dan teliti.
- Sebagai manusia baru dalam Kristus, kita dengan gembira dan setia menerima setiap tanggung jawab yang diserahkan kepada kita.
- Apakah kita bangga menjadi pengikut Yesus Kristus? Apa yang membuat kita bangga?
- Apakah sebagai pengikut Yesus Kristus kita sudah berkarya dengan baik, jujur, setia dan melaksanakan setiap pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh?
- Apakah kita mempunyai niat-niat khusus untuk membangun pertobatan kita, lebih-lebih dalam pekerjaan kita, berusaha semakin menyerupai Yesus Kristus dalam karya-karya kita?