Hari Biasa Pekan V
“Pembaruan Gereja juga dicapai melalui kesaksian yang diberikan oleh hidup umat beriman” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 23:1.3b)
Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
Doa Pagi
Bapa yang penuh kasih, terimalah persembahan pujianku pagi ini. Mampukanlah aku untuk selalu bersyukur atas apa yang boleh aku terima dari pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Inilah pesan terakhir dalam Surat Ibrani: Mengucap syukur, berbuat baik dan memberi bantuan dan hormat pada para pemimpin yang telah menjaga iman kita. Tindakan kita itu akan membantu para gembala untuk melayani dengan gembira.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)
Saudara-saudara, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Sebuah kisah yang menunjukkan bagaimana orang sungguh-sungguh membutuhkan pengajaran. Yesus pun sampai-sampai tidak sempat makan dan beristirahat. Sangat manusiawi, Ia pun mencoba mencari tempat sunyi.Namun, ketika mereka itu tetap memburu-Nya, Yesus tidak bisa menolak. Di hadapan orang-orang yang sungguh butuh, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari libur adalah hari pribadi; dan biasanya digunakan untuk beristirahat. Itulah yang direncanakan Tuhan Yesus untuk para murid-Nya. Di luar dugaan, banyak orang datang. Yesus membaca gerak hati orang-orang yang mencari dan merindukan-Nya. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Yang patut kita renungkan adalah keputusan Yesus. Libur yang seharusnya menjadi ‘hari pribadi’ diubah menjadi ‘hari sosial’. Hanya hati yang terbuka untuk melayani, yang mampu melakukan itu. Bagaimana dengan hari libur kita?
Doa Malam
Tuhan Yesus, Sang Gembala sejati, terima kasih atas belas kasih-Mu yang tak terhingga lewat perhatian dan peneguhan serta segala yang kubutuhkan hingga saat ini. Bukalah hatiku untuk selalu berharap kepada-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH