Hari Biasa Pekan I Prapaskah
“Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 19:8)
Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau berjanji akan mengangkat manusia, umat-Mu, untuk menjadi kudus dan segala berkat akan Kaulimpahkan atasnya. Janganlah tinggalkan kami agar segala usaha, sikap dan tingkah laku kami aman terjaga dan tidak menyimpang dari jalan-Mu. Dengan demikian kelak dapat mencapai kekudusan seperti yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Perjanjian bahwa “Yahweh menjadi Allah Israel, dan Israel menjadi umat Yahweh” bukanlah hal yang terjadi begitu saja dalam satu hari. Ini adalah sebuah perjalanan. Mereka akan benar-benar menjadi umat-Nya, menjadi yang terpuji, ternama dan terhormat, ketika mereka hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:1-2.4-5.7-8)
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.
Kata-kata di bawah ini adalah bagian dari kotbah Yesus di bukit. Panggilan untuk “menjadi sempurna”. Kesempurnaan di sini adalah dalam hal mengasihi. Mengasihi dan berdoa bukan hanya untuk sesama, tetapi juga untuk musuh. Yang menjadi alasan adalah karena Bapa kita sempurna dalam mengasihi. Ia menerbitkan matahari, menurunkan hujan untuk semua anak-Nya. Entah baik maupun jahat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapa-Mu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus menjelaskan, bagaimana seharusnya kita menjadi anak-anak Bapa di Surga, yaitu mengasihi musuh dan berdoa bagi orang yang membuat kita menderita. Ini baru agama! Ini baru spiritualitas! Jika ada agama yang mengajarkan kita untuk membenci musuh, itu sama saja dengan kumpulan preman. Hidup keagamaan yang minimal adalah tetap berbuat baik kepada orang yang jahat sekalipun. Ukurannya adalah kesempurnaan Bapa yang juga mengasihi orang-orang jahat. Janganlah pernah ragu melakukan ajaran tersebut.
Doa Malam
Bapa yang berbelas kasih, ampunilah kami jika dalam pergaulan, kami bersikap tidak adil terhadap sesama. Dengan penuh sesal kami bertobat agar boleh tetap menjadi anak-anak Bapa di surga. Amin.