| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 05 Februari 2013 Peringatan Wajib St. Agata, Perawan dan Martir

Selasa, 05 Februari 2013
Peringatan Wajib St. Agata, Perawan dan Martir

“Agata, yang memperoleh nama baiknya karena perbuatannya yang luhur dan dalam nama itu pula membuktikan bahwa nyata luhur perbuatannya” (St. Metodius dari Sisilia)

Antifon Pembuka

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.

Doa Pagi

Tuhan, dalam menjalani hidup ini kami menghadapi berbagai tawaran dunia yang menggiurkan. Berilah kami hati yang bijaksana dalam menghadapi godaan-godaan sehingga akhirnya kami menjadi pemenang seperti dialami oleh St. Agata, karena iman akan Engkau, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Setelah mengisahkan pahlawan-pahlawan iman di masa lampau, penulis sekarang mengajak para pembacanya untuk mengarahkan pandangan pada Yesus sendiri. Walaupun salib itu hina, Yesus memikulnya dengan tekun. Sebagai ganti ketekunan-Nya, Yesus kini duduk di sisi kanan Allah Bapa. Karena itu, surat ini juga memberi pesan: jangan menjadi lemah dan putus asa.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)
 
"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."
 
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan, Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Dua situasi tragis: gadis kecil mati secara premature, dan seorang perempuan dewasa yang hidup tetapi penuh penderitaan! Dua kisah tentang iman, iman Yairus yang meminta Yesus datang ke rumahnya, dan iman si perempuan sakit yang percaya bahwa Yesus itu penuh kuasa. Dua kisah mukjizat ini memberi kesaksian akan kuasa yang ada dalam diri Yesus untuk mengembalikan kehidupan dan memberi kehidupan dalam kepenuhannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
 
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faeahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, katanya, “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pembangkitan putri Yairus membuat mata hati kita terbuka, bahwa daya iman dapat melebihi keyakinan kita. Intinya, kita mau meminta sesuatu, juga saat hanya memiliki iman sebesar biji sesawi. Lalu, membiarkan Allah bertindak seturut kehendak-Nya. Beranikah kita menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Allah (1Ptr 5:7)?

Doa Malam

Ya Yesus, berkat iman Engkau membangkitkan anak Yairus yang telah mati dan menyembuhkan wanita yang sakit pendarahan. Sembuhkanlah aku pula dari penderitaan hidup ini agar imanku semakin bertumbuh dan berbuah dalam keselamatan seperti yang Engkau janjikan. Amin.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy