Jumat, 29 Maret 2013
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
Kristus memberikan darah dan air dari lambung-Nya dan membentuk Gereja --- St. Yohanes Krisostomus
Doa
Ingatlah, ya Allah Bapa, akan belas kasih-Mu. Kuduskanlah dan lindungilah selalu hamba-hamba-Mu. Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu, telah memulai misteri Paskah dengan penumpahan darah-Nya. Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Prayer
Re- member your mercies, O Lord, and with your eternal protection sanctify your ser- vants, for whom Christ your Son, by the shedding of his Blood, established the Paschal Mys-ter- y. Who lives and reigns for ev-er and ev-er. A-men.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)
"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya,
hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan!
Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak
seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia
lagi,-- demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja
akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak
diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka
dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya
kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan
dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan
sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari
orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan;
ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan
bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak
pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang
dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang
untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita,
ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan
sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita
sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak
membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman
ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena
pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di
antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara
penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak
ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan
kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia
akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan
akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat
terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai
orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan
kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya
orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang
kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah
menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara
para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa
untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46)
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan
sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya
Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela,
tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka
yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan
seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku
berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,
lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang
mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.
Responsorial Psalm
Ref. Father, into your hands I commend my spirit.
(Ps 31:2, 6, 12-13, 15-16, 17, 25)
1. In you, O LORD, I take refuge; let me never be put to shame. In your justice rescue me. Into your hands I commend my spirit; you will redeem me, O LORD, O faithful God.
2. For all my foes I am an object of reproach, a laughingstock to my neighbors, and a dread to my friends; they who see me abroad flee from me. I am forgotten like the unremembered dead; I am like a dish that is broken.
3. But my trust is in you, O LORD; I say, “You are my God. In your hands is my destiny; rescue me from the clutches of my enemies and my persecutors.”
4. Let your face shine upon your servant; save me in your kindness. Take courage and be stouthearted, all you who hope in the LORD.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16; 5:7-9)
"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung,
yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka
baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung
yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai,
hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri
takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima
rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada
waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan
doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang
sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia
telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar
menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan
sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi
semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di
salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur
dianugerahkan kepada-Nya.
Gospel Acclamation
Ref. Glory to you, Word of God, Lord Jesus Christ!
Christ became obedient to the point of death, even death on a cross. Because of this, God greatly exalted him and bestowed on him the name which is above every other name (Phil 2:8-9)
BACAAN INJIL
Y: Yesus ; S: Semua Rakyat ; Pi: Pilatus ; Pe: Petrus ; N: Naracerita ;W: Suara Wanita ; H: Hamba
P A S S I O
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes (18:1-9:42)
MEREKA MENANGKAP YESUS DAN MEMBELENGGUNYA
N. Seusai perjamuan
Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan
murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada
suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya.
Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus
sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga
Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah
yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka
datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang
akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada
mereka,
Y. “Siapakah yang kamu cari?”
N. Jawab mereka,
S. “Yesus dari Nazaret.”
N. Kata Yesus kepada mereka,
Y. “Akulah Dia.”
N. Yudas yang
mengkhianati Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika
Yesus berkata kepada mereka: “Akulah Dia”, mundurlah mereka, dan jatuh
ke tanah. Maka Yesus bertanya pula,
Y. “Siapakah yang kamu cari?”
N. Jawab mereka,
S. “Yesus dari Nazaret”.
N. Jawab Yesus,
Y. “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”
N. Demikian terjadi
supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang
Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.”
Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, dan
menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan telinga kanannya.
Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus,
Y. “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
YESUS DIBAWA DULU KE ISTANA HANAS
N. Maka para prajurit
serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu
menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus mula-mula
kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu
menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada
orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk
seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus.
Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung.
Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang
mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan
penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga
pintu itu kepada Petrus,
W. “Bukankah engkau juga murid orang itu?”
N. Jawab Petrus,
Pe. “Bukan!”
N. Sementara itu
hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah telah memasang api arang,
sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ.
Petrus pun berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang
bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus
tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya,
Y. “Aku berbicara terus
terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di
Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah
berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah
mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh,
mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
N. Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata,
H. “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”
N. Jawab Yesus kepadanya,
Y. “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?”
"BUKANKAH ENGKAU JUGA SEORANG MURID YESUS?" - "BUKAN!"
N. Lalu Hanas mengirim
Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih
berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya,
S. “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?”
N. Petrus menyangkalnya, katanya,
Pe. “Bukan!”
N. Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya,
H. “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?”
N. Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam.
N. Keesokan harinya mereka
membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari
masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu,
supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab
itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata,
Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”
N. Jawab mereka kepadanya,
S. “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”
N. Kata orang-orang Yahudi itu:
S. “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
N. Demikianlah terjadi supaya
genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia
akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu
memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya,
Pi. “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”
N. Kata Pilatus,
Pi. “Orang Yahudikah aku?
Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau
kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Kerajaan-Ku bukan dari
dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah
melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi
Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
N. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Jadi Engkau adalah raja?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Seperti yang kaukatakan,
Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke
dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap
orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
N. Kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Apakah kebenaran itu?”
N. Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka,
Pi. “Aku tidak mendapati
kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari
raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku
membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”
N. Mereka pun berteriak,
S. “Jangan Dia, melainkan Barabas!”
N. Barabas adalah seorang penyamun.
"SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI"
N. Lalu Pilatus mengambil
Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam
sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka
mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata,
S. “Salam, hai raja orang Yahudi!”
N. Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi,
Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Lihatlah manusia ini!”
N. Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka,
S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!”
N. Kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,
S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
N. Ketika Pilatus
mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke
dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus,
Pi. “dari manakah asal-Mu?”
N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus,
Pi. “Tidakkah Engkau
mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk
membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
N. Yesus menjawab,
Y. “Engkau tidak
mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan
dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar
dosanya.”
"ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!"
N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak,
S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.”
N. Ketika mendengar
perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi
pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani:
Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas.
Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu,
Pi. “Inilah rajamu!”
N. Maka berteriaklah mereka,
S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
N. Jawab imam-imam kepala,
S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!”
N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus.
"YESUS DISALIBKAN BERSAMA DUA ORANG LAIN"
N. Sambil memikul
salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam
bahasa Ibrani: Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan
Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di
tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib
itu, bunyinya: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang
Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu
letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani,
Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan
engkau menulis: “Raja orang Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah
Raja orang Yahudi.”
N. Jawab Pilatus,
Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”
"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"
N. Setelah
prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus,
lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu
bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit,
dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu
mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah
ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk
menentukan siapa yang mendapatnya.”
N. Demikianlah terjadi
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka
membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas
jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.
“ITULAH ANAKMU” - “ITULAH IBUMU”
N. Di dekat salib Yesus
berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria
Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi
disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:
Y. “Ibu, inilah anakmu!”
N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “
Y. Inilah ibumu!”
N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.
"SELESAILAH SUDAH"
N. Sesudah itu,
karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia –
supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --
Y. “Aku haus!”
N. Di situ ada suatu
buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada
sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu,
berkatalah Yesus,
Y. “Sudahlah selesai.”
N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.
………………..(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan)…………
"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"
N. Karena hari itu
adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat
itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah
hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan
meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan
mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang
disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan
kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus
dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan
orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan
benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran,
supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang
tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan;
dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah
mereka tikam.
'JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN"
N. Sesudah itu Yusuf
dari Arimatea (Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi
sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada
Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus
meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah
Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang
malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak
gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah
Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan
rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat
Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu
kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena
hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh
letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Injil yang kita dengarkan hari ini sangat panjang, lebih panjang dari
bacaan Injil mana pun yang biasa dibacakan di gereja dalam upacara
liturgi kita. Ya, kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Injil
Yohanes. Pada umumnya, di banyak tempat, kisah sengsara ini tidak
dibacakan secara biasa, tetapi dinyanyikan dengan pemeranan oleh tiga
orang. Berkaitan dengan hal-hal itu saja bisa segera muncul pertanyaan
lagi: mengapa? Nampaknya tidak berlebihan kalau saya katakan bahwa itu
terjadi karena Kisah Sengsara begitu istimewa.
Begitu istimewanya kisah ini hingga menjadi matakuliah tersendiri di
tempat saya belajar. Di tempat lain, bahkan dipelajari secara lebih luas
dan mendalam. Belum lagi fakta bahwa keempat penginjil memandang
penting peristiwa ini, tak ada satu pun penginjil yang tak memuatnya
dalam Injilnya. Tetapi yang sungguh-sungguh membuatnya istimewa adalah
kisah itu sendiri, kebenaran yang ditunjukkannya. Betapa Yesus yang
sesungguhnya penuh kuasa membiarkan diri-Nya dikhianati, digiring ke
pengadilan yang tidak adil, disiksa, disangkal, dihina, dilecehkan dan
dibunuh. Untuk apa? Untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya menyelamatkan
kita, manusia yang berdosa. Dia yang tak berdosa menderita bagi kita
yang berdosa. Sang Kebenaran disalahkan oleh orang-orang yang bersalah.
Sang Penyelamat wafat di tangan orang-orang yang tak mau menerima
keselamatan. Injil hari ini mengajarkan kebenaran iman kita.
Kalau begitu istimewa dan mengajarkan kebenaran, mengapa banyak orang
tidak percaya? Jawabannya pada kata-kata Yesus sendiri, “Setiap orang
yang berasal dari kebenaran
RUAH