Malam: Kamis Putih --- Peringatan Perjamuan Tuhan.
Ekaristi secara spiritual membantu kita mendekati bentuk kerapuhan manusia yang berbeda, [yang] sadar bahwa mereka [bentuk kerapuhan tersebut] bukan kekeliruan [dari] nilai sebuah pribadi, tapi mensyaratkan kedekatan, penerimaan dan pertolongan. Ditarik dari Roti Kehidupan [seseorang] akan menjadi kekuatan dari kapasitas edukasional yang diperbarui, menjadi perhatian dalam memberi kesaksian [terhadap] nilai-nilai kehidupan yang fundamental, dari pembelajaran, dari warisan spiritual dan kultural; daya hidupnya akan membuat kita menghuni kota manusia dengan kerelaan untuk menghabiskan diri kita dalam horizon kebaikan umum untuk membangun masyarakat yang adil dan bersaudara. ---- Bapa Suci Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496)
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.
Doa Pagi
Terpujilah Engkau, ya Yesus, yang selalu siap sedia melaksanakan kehendak Bapa dengan rela untuk menggenapi nubuat para nabi. Curahkanlah padaku Roh kerelaan dan ketaatan dalam usaha melaksanakan rencana dan kehendak Bapa dalam peristiwa hidup sehari-hari, juga untuk hari ini. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 11:23-26)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 13:34)
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-15)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Rekor Muri 2008 mencatat bahwa di Jambi telah terjadi pemecahan rekor acara pembasuhan kaki oleh 1.200 anak-anak TK. Kegiatan pemecahan rekor pembasuhan kaki itu diberi nama OBAT, singkatan dari Olah Bakti Anak Terpuji. Pada hari Ibu tahun yang sama, di Solo Grand Mall ada juga acara pembasuhan kaki. Rupanya kegiatan pembasuhan kaki sudah mewabah sejak lama di nusantara ini. Namun, tradisi pembasuhan kaki jelas merupakan tradisi Katolik yang sudah mengakar dan dipandang baik oleh umat bukan Katolik. Bagaimana orang Katolik menghayati hal ini?
Yesus kita imani sebagai pribadi sungguh Allah dan sungguh manusia. Karena itu, ketika membasuh kaki para murid, Ia pun berlaku sebagai Allah dan manusia. Mencuci kaki sebagai ungkapan pengabdian manusia satu terhadap yang lain, mudah kita terima. Tetapi, upacara Allah membasuh kaki manusia, adalah hal yang di luar jangkauan pikiran manusia. Namun, Tuhan Yesus tetap menegaskan kepada kita dengan berkata, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”
Bila Yesus menegaskan diri-Nya dengan berkata, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan,” maka kita pun harus memahami dan menghayati peristiwa pembasuhan kaki oleh Tuhan juga dalam konteks maksud Tuhan ketika upacara itu dilakukan saat acara Makan Paskah. Allah membasuh kaki manusia bukan melulu tindakan perendahan diri Allah tetapi juga tanda pembersihan diri manusia yang akan dilaksanakan-Nya dalam kurban darah-Nya yang menyucikan manusia. Dan itulah yang secara tersirat disampaikan oleh Yesus.
Selain ungkapan perendahan diri Tuhan, pengabdian Tuhan terhadap manusia, unsur terpenting dalam pembasuhan kaki adalah penebusan. Maksud pengabdian dan penebusan ini makin jelas ketika keesokan harinya Tuhan melaksanakan misi penebusan-Nya, wafat di kayu salib. Inilah misteri iman yang mau kita rayakan dalam peristiwa agung hari Kamis Putih di mana di dalamnya terdapat upacara pembasuhan kaki.
Tuhan bukan hanya mengungkapkan maksud pengabdian-Nya tetapi lebih penting adalah rencana penebusan-Nya. Sebab itu, jangan sampai kita sebagai orang Katolik karena terlalu bersemangat dengan berbagai acara pembasuhan kaki di dalam rekoleksi keluarga atau retret pertobatan, sampai lupa akan dimensi iman yang luhur dari upacara pembasuhan kaki yaitu dimensi penebusan Tuhan.