Sabtu, 02 Maret 2013 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Sabtu, 02 Maret 2013
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Tidak ada seorang yang baik selain Tuhan, sebab kebaikan dari Allah asalnya, dan Allah itu Mahabaik” (St. Ambrosius)

 
Doa Syukur dan Permohonan untuk Gereja Katolik Semesta,
untuk Bapa Suci Benediktus XVI dan Pemilihan Paus baru


 + Allah Bapa, Maha Pengasih dan Penyayang, Penyelenggara hidup kami.
Engkau telah memilih Bapa Suci Paus Benedictus XVI untuk memimpin Gereja-Mu.
Dengan penuh kebebasan karena usia dan kesehatannya,
beliau mengundurkan diri dari tugas pelayanan itu.
Terdorong oleh cinta kepada Gereja-Mu
Kami mempercayakan Gereja Kudus ini
ke dalam penggembalaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala Utama”.

Semoga Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik,
tetap bersatu baik dalam kegembiraan dan harapan,
tahan uji dalam duka dan kecemasan masyarakat di dunia ini,
senantiasa menjadi sakramen keselamatan,
tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah umat manusia.

Kami bersyukur atas penggembalaan hamba-Mu
Bapa Benedictus XVI selama ini,
yang dengan penuh kasih telah melayani Gereja-Mu,
sebagai penerus pelayanan Santo Petrus.
Semoga Engkau mendampingi beliau untuk menjadi pendoa bagi Gereja,
dan menjadi hamba-Mu yang setia dalam memberikan kesaksian iman yang teguh,
harapan yang kokoh dan kasih yang membara.

Kami berdoa pula untuk pemilihan Pemimpin Gereja yang baru.
Semoga Engkau membimbing Gereja-Mu dengan kuasa Roh Kudus,
yang bekerja melalui para Kardinal dalam pemilihan Paus baru.
Semoga dengan hati terbuka dan doa yang penuh iman,
mereka dapat memahami kehendak-Mu
dalam melaksanakan pemilihan Paus yang baru.

Dengan pertolongan Bunda Tersuci, Santa Perawan Maria,
Semoga Gereja Kristus mendapatkan pengganti Santo Petrus
yang akan memimpin Gereja,
dalam peziarahannya menuju kepenuhan keselamatan,
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin

 
Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)

Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih akan ciptaan-Nya.

Doa Pagi


Ya Tuhan, pada hari Sabtu pertama dalam bulan Maret ini aku hendak berdoa bagi para imam-Mu. Berikanlah kepada mereka kesehatan badan dan jiwa serta kesanggupan untuk melayani umat-Mu dengan cinta yang besar. Semoga tugas penggembalaan mereka menumbuhkan dalam hati umat-Mu iman akan Engkau yang kian mengakar kuat dan kokoh di tengah tantangan zaman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Doa kepada Tuhan adalah ungkapan kerendahan hati. Nabi Mikha menunjukkan bahwa Allah penuh dengan kasih setia. Ia itu pengampun dan memaafkan segala dosa kita. Jangan pernah takut dan ragu untuk mohon belas kasih Tuhan.


Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)


"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."

Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa".

Seorang bapa tidak tega melihat anaknya menderita. Rasa belas kasihan mengalahkan segala kesalahan. Perbuatan durhaka si bungsu tidak mengantar kepada keselamatan, namun penyesalan dan tobatlah yang mengantarnya pada hidup penuh sukacita. Maka, hiduplah dalam semangat pertobatan di hadirat Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)

"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka. “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.’ Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskan harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’ Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.’ Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat.’ Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, ‘Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.’ Kata ayahnya kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Baik anak bungsu maupun anak sulung adalah anak-anak Bapa yang sama. Keduanya dicintai dengan cara yang unik seturut kebutuhannya masing-masing. Kegembiraan Allah dibangkitkan oleh kesadaran (baca: pertobatan) si bungsu, yakni kelompok orang-orang yang dipandang kaum pendosa; tetapi Tuhan hanya menganggapnya sebagai ‘anak yang hilang’ atau ‘mati secara rohani’. Jika kembali, tak akan ada hukuman apa pun. Allah mudah melupakan kesalahan beserta sanksinya. Kita mesti bangga mempunyai Allah seperti itu. Atau, Anda masih perlu menuntut apa lagi kepada Allah?

Doa Malam

Aku bersyukur mempunyai Allah seperti Engkau, yang penuh belas kasih dan pengampunan. Aku yang telah banyak berdosa senantiasa Kauterima dalam pelukan-Mu. Semoga hidupku tidak mengecewakan hati-Mu ya Allahku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy