Hari Biasa Pekan III Prapaskah
“Dari iri hati muncullah kedengkian, fitnah, kegirangan akan kesengsaraan sesama dan menyesalkan keberuntungannya” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 16:6-8)
Kepada-Mu aku berseru, ya Allah, dan Engkau mendengarkan daku. Condongkanlah telinga-Mu dan dengarkanlah suaraku. Jagalah aku, ya Tuhan, sebagai biji mata, dan lindungilah aku di bawah naungan sayap-Mu.
Doa Pagi
Ya Tuhan, janganlah Kautarik kembali belas kasihan-Mu kepada kami. Semoga kami mengikuti Engkau dengan segenap hati. Perlakukanlah kami sesuai rencana dan kehendak-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup, doa adalah jalan utama. Doa penuh penyerahan diri kepada Allah adalah sikap hidup yang tepat. Dengan demikian kuasa kasih Allah bekerja dalam diri kita yang percaya kepada-Nya.
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:25.34-43)
Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api, Azarnya berdiri dan berdoa; ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya, “Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya, dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu; janganlah Kautarik kembali dari pada kami belas kasihan-Mu, demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu, dan demi Israel, orang suci-Mu, yang kepada-Nya engkau telah berjanji memperbanyak keturunan mereka menjadi laksana bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Ya Tuhan, jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa, dan sekarang kami pun dianggap rendah di seluruh bumi oleh karena dosa kami. Dewasa ini pun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa, tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan, kurban sajian atau ukupan; tidak ada pula tempat untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu dan mendapat belas kasihan. Tetapi semoga kami diterima baik, karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah, seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu serta ribuan anak domba tambun. Demikian hendaknya kurban kami di hadapan pada hari ini berkenan seluruhnya kepada-Mu. Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya kepada-Mu. Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa dan dengan takwa kepada-Mu, dan wajah-Mu kami cari. Janganlah kami Kaupermalukan, tetapi perlakukanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu dan menurut besarnya belas kasihan-Mu. Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib, dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; Ul:10)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab emuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
Sikap pengampunan tidak bergantung pada banyaknya orang memaafkan kesalahan sesama tetapi lebih terarah pada hati yang penuh belas kasihan. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menyalurkan berkat pengampunan kepada sesama kita. Dendam mengantar kita pada kehancuran, maka ampunilah seperti kamu telah diampuni oleh Bapa di surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21-35)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Injil hari ini meminta kita untuk tidak sekadar memenuhi tuntutan hukum pengampunan sampai tujuh kali, tetapi melampauinya. Pengampunan harus berjalan tanpa henti. Mengapa? Pertama, karena selama manusia masih hidup, dia tak akan bisa lepas dari kesalahan. Kedua, penebusan Kristus, untuk mengampuni dosa-dosa kita, juga terus berlangsung hingga saat ini. Renungan kita hari ini: Apa saja yang telah kita upayakan untuk menjadi seorang pengampun?
Doa Malam
Allah yang Mahamurah, aku bersyukur kepada-Mu bahwasanya pada hari ini aku telah menikmati anugerah-Mu. Semoga pengalaman ini membuatku senantiasa ada bersama Engkau dan memampukanku untuk selalu mengampuni orang yang melakukan kesalahan terhadapku. Amin.
RUAH