Senin, 25 Maret 2013 Hari Senin dalam Pekan Suci

Senin, 25 Maret 2013
Hari Senin dalam Pekan Suci
HARI RAYA KABAR SUKACITA dirayakan pada Senin, 08 April 2013

Ia mencintai kita sedemikian rupa, hingga Dia, tanpa dosa, menderita hukuman bagi para pendosa yang seharusnya dibebankan kepada kita karena dosa ---- St. Agustinus

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35:1-2; 140:8)

Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku

Doa Pagi

Ya Allah, curahkanlah juga ke atasku Roh-Mu agar aku layak menjadi hamba-Mu yang setia seperti Yesus, Putra-Mu. Dengan demikian, orang lain dapat melihat tanda-tanda karya penyelamatan-Mu karena buah-buah pertobatanku. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
 
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
 
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)
 
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."

Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Hari ini kita memasuki minggu sengsara. Gereja mengundang kita untuk secara khusus dan khusuk selama sepekan ini merenungkan sengsara Kristus. Gereja menyebutnya sebagai Pekan Suci. Tampaknya aneh, mengapa hari-hari merenungkan sengsara Kristus dinamakan Pekan Suci? Sejatinya Gereja hendak menantang pandangan dunia bahwa penderitaan dan sengsara adalah suatu kemalangan. Dalam terang Kristus yang Tersalib kita diajak untuk melihat penderitaan, sengsara, kegagalan, dan malapetaka sebagai jalan yang mendatangkan rahmat— momen kudus untuk bersimpuh di bawah kaki Yesus mohon dipulihkan-Nya. “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.” (Yes. 42:3). Di balik awan gelap penderitaan dan kemalangan kita, matahari cinta kasih Allah selalu bersinar. Inilah yang menjadi keyakinan Maria untuk berani bersimpuh di bawah kaki Yesus tanpa ragu, takut dan malu. Bahkan Maria meminyaki kaki Yesus dengan narwastu yang mahal harganya dan menyekanya dengan rambutnya sendiri—rambut adalah mahkota wanita yang berharga.

Apa yang dilakukan Maria hendak memperlihatkan bahwa di atas segala-galanya hanya cinta kepada Yesus. Tiada harta yang lebih berharga daripada mencintai Yesus dan tiada mahkota yang lebih mulia daripada mendapatkan cinta-Nya. Reaksi Yudas Iskariot amat dikritik Yesus. Yudas lebih memperhitungkan harta kekayaan dan tindakan memberi kepada orang miskin daripada mencintai Yesus.

Kita mungkin sering kali bersikap seperti Yudas Iskariot yang lebih peduli harta kekayaan daripada bersimpuh di bawah kaki Yesus. Atau kita lebih suka memberi sedekah-amal kepada orang miskin daripada mencintai Yesus dalam diri mereka. Yesus adalah alasan dan tujuan kita. Dia tidak memerintahkan kita untuk memberi, tetapi untuk mencintai dalam suka dan duka.

Doa: Tuhan Yesus, kobarkanlah selalu dalam hatiku cinta yang mendalam hanya kepada-Mu. Dengan demikian, aku pun sanggup mencintai sesamaku dengan sepenuh hati. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy