| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 23 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VII

Kamis, 23 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VII

“Carilah kebijaksanaan tertinggi, tidak dengan bertengkar mulut, tetapi dengan kesempurnaan hidup yang baik” (St. Kolumbanus)

Antifon Pembuka (Sir 5:7)

Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan, jangan kautangguhkan dari hari ke hari. Sebab tiba-tiba saja meletuslah murka Tuhan dan engkau binasa pada hukuman.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha Pengampun, buatlah kami mau berbalik dari dosa-dosa yang selalu kami lakukan. Jauhkanlah dari kami sikap sombong dan berbangga atas kekayaan duniawi. Sebab hanya dekat Engkau saja kami tenang dan hanya bersama Engkau, kami menang dalam menghadapi segala yang jahat. Amin.

Siapa pun yang melakukan kejahatan di hadapan Tuhan, jangan menunda-nunda untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Dia memang penuh belas kasih dan kerahiman, tapi sekaligus meminta manusia untuk kembali ke jalan yang benar.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (5:1-8)
 
"Jangan menunda-nunda berbalik kepada Tuhan."
 
Jangan mengandalkan kekayaanmu, dan jangan berkata, “Ini cukup bagiku.” Hati dan kekuatanmu jangan kauturuti untuk berlaku sesuai dengan hawa nafsumu. Jangan berkata, “Siapa berkuasa atas diriku?” Camkanlah, Tuhan akan menghukum engkau dengan keras. Jangan berkata, “Betul aku sudah berdosa, tetapi apakah yang menimpa diriku sebab Tuhan panjang hati!” Jangan menyangka pengampunan terjamin, sehingga engkau boleh menimbun dosa demi dosa. Jangan berkata, “Belas kasihan Tuhan memang besar. Dosaku yang banyak ini pasti diampuni-Nya.” Sebab belas kasihan memang ada pada Tuhan tetapi kemurkaan pun ada pada-Nya, dan geram-Nya turun atas orang jahat. Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan, jangan kautangguhkan dari hari ke hari. Sebab tiba-tiba saja meletuslah kemurkaan Tuhan, dan engkau binasa pada saat hukuman. Jangan percaya pada harta benda yang diperoleh dengan tidak adil, sebab pada hari sial takkan berguna sedikit pun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai sabda Allah.

Yesus mengingatkan para murid-Nya agar jangan sampai menjadi batu sandungan bagi sesamanya. Mereka harus memutuskan secara tegas segala perbuatan dosa. Mereka harus ingat akan panggilan mereka untuk menjadi garam. Itu berarti mereka harus hidup dalam damai satu terhadap yang lain.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:41-50)
 
"Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan keduabelah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan."

Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir oleh karena kalian adalah pengikut Kristus, ia tak akan kehilangan ganjarannya. Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan utuh kedua belah tangan masuk dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kaki menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tak pernah padam. Sebab setiap orang akan digarami dengan api. Garam itu memang baik! Tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kalian akan mengasinkannya? Hendaklah kalian selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sanksi bagi para penyesat sungguh mengerikan, yakni mengikatkan batu kilangan di lehernya dan dibuang ke laut, memenggal kaki dan tangan, mencungkil mata, dan seterusnya. Penyesatan termasuk dosa sandungan (skandalum). Namun Yesus juga memberikan tip untuk melawan aksi penyesatan, yaitu dengan cara berbuat baik dan menjadi garam bagi masyarakat. Anda sudah terbiasa, kan?

Doa Malam

Ya Tuhan, semoga sepanjang hari ini kami dapat menjadi garam yang berguna bagi sesama di mana pun mereka berada. Terpujilah Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy