Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus - Jumat Pertama Dalam Bulan
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI
Antifon Pembuka (Mzm 32:11.19)
Hati Tuhan selalu memikirkan umat-Nya untuk melepaskan mereka dari maut dan menghidupi mereka dalam masa kelaparan.
Doa Pagi
Ya Allah, dalam Hati Putra-Mu yang dilukai oleh dosa kami, Engkau berkenan menganugerahi kami harta cinta kasih yang tak terhingga. Bantulah kami menyatakan bukti yang tulus kepada-Nya dan memberikan pemulihan yang pantas bagi dosa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-16)
Beginilah firman Tuhan, "Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel , di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu. Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel . Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:5b-11)
Saudara-saudara terkasih, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:3-7)
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
“Cukup! Aku sudah tidak tahan lagi! Sudah berkali-kali diberi kesempatan, tetap saja dia ulangi kesalahannya!” Begitu ledakan emosi orang yang sedang marah, kecewa, mungkin juga sekaligus putus asa, karena orang yang diharapkan berubah dan menjadi lebih baik ternyata terus saja melakukan kesalahan yang sama. Ia merasa sudah cukup bersabar, menerima bahwa orang punya kelemahan. Ia mencoba memaklumi dan memberi kesempatan untuk berubah. Tetapi, baginya kesabaran ada batasnya, ia tidak mau kecewa terus, disakiti terus.
Kita akan tercenung sejenak ketika membaca Injil hari ini. Yesus bertanya, siapa yang tidak akan mencari satu domba yang tersesat dan meninggalkan 99 yang lain? Mungkin ada orang-orang yang tidak menjawab pertanyaan itu, yang artinya mengatakan bahwa mereka akan mencari satu domba itu. Tetapi, kalau mau jujur, lebih banyak dari kita yang menyimpan jawaban dalam hati dan berkata, “Saya! Kalau masih ada 99 yang lain, kenapa mesti pusing? Cari sebentar, okelah. Tapi kalau harus sampai ketemu, walah meninggalkan yang 99 dengan risiko hilang juga atau mati, wah... tunggu dulu!”
Syukur kalau Anda sudah termasuk dalam kelompok orang yang diam tadi, yang seperti Yesus akan mencari satu domba yang hilang itu. Tetapi, Anda yang belum termasuk di situ tidak perlu berkecil hati. Justru inilah saat yang membahagiakan kita. Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus adalah saat kita belajar memiliki hati seperti Yesus.
Coba lihat seperti apa hati Yesus itu. “Pada setiap saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia. Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk mencari-Nya, untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai-Nya dengan segala kekuatannya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1).
Setiap saat, di mana-mana, Ia selalu mencari kita supaya kita hidup bersatu dengan-Nya. Tidak ada batasan sama sekali. Batasannya hanyalah jawaban kita sendiri, YA atau TIDAK. Kalaupun kita pernah berkata TIDAK dengan dosa-dosa kita, Ia tidak mengubah kasih-Nya dan tidak menghapus kesempatan untuk kembali. Kita hanya perlu mengakui dosa-dosa kita dan memohon agar Ia menerima kita kembali. Segera tangan-Nya terbuka lebar dan senyum mengembang cerah. Hati-Nya luas, tiada batas-Nya.
Cafe Rohani