Rabu, 24 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XVI
Hari Biasa Pekan XVI
Orang muda terkasih, jika kalian tetap berteguh dalam pengakuan iman Kristen di mana pun kalian diutus, maka kalian memerlukan Gereja. Tak seorang pun bisa menjadi saksi Injil sendirian saja. Yesus mengutus para murid-murid-Nya menjalankan misi secara bersama-sama. Dia berkata kepada mereka dalam dengan bentuk kata kerja majemuk ketika mengucapkan: “Jadikanlah murid-murid”. Kesaksian kita biasa disampaikan sebagai anggota Komunitas Kristen, dan misi kita dijadikan berbuah oleh komunitas yang hidup dalam Gereja. Oleh kesatuan dan kasih kita satu sama lain bahwa orang lain akan mengenali kita sebagai murid Kristus (bdk. Yoh 13:35). --- Seruan Paus Benediktus XVI kepada Orang Muda Sedunia 2013
Antifon Pembuka (Mzm 78:24-25)
Tuhan menghujankan manna untuk dimakan, dan memberi mereka gandum dari langit.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang penuh belas kasih, yang kecil dan tak berarti Kauperkembangkan sepenuhnya. Pandanglah kami yang kecil dan papa ini dan pekenankanlah kami tumbuh subur menyerupai wajah Kristus, Putra-Mu terkasih, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah menguji ketaatan umat Israel. Ia memberi roti manna dan daging burung puyuh atas sungut-sungut mereka karena kelaparan. Jangan mudah mengingkari Allah hanya karena kelaparan atau kekurangan ini dan itu.
Bacaan dari Kitab Keluaran (16:1-5.9-15)
Antifon Pembuka (Mzm 78:24-25)
Tuhan menghujankan manna untuk dimakan, dan memberi mereka gandum dari langit.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang penuh belas kasih, yang kecil dan tak berarti Kauperkembangkan sepenuhnya. Pandanglah kami yang kecil dan papa ini dan pekenankanlah kami tumbuh subur menyerupai wajah Kristus, Putra-Mu terkasih, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah menguji ketaatan umat Israel. Ia memberi roti manna dan daging burung puyuh atas sungut-sungut mereka karena kelaparan. Jangan mudah mengingkari Allah hanya karena kelaparan atau kekurangan ini dan itu.
Bacaan dari Kitab Keluaran (16:1-5.9-15)
"Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit!"
Segenap jemaah Israel berangkat dari Elim, lalu tiba di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan Gunung Sinai. Mereka tiba di sana pada hari yang kelima belas bulan yang kedua sejak mereka keluar dari tanah Mesir. Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel terhadap Musa dan Harun. Mereka berkata, “Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadap kuali penuh daging dan memakan roti sepuas hati! Sebab kalian membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan!” Lalu bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hujan roti dari langit bagimu. Maka bangsa ini akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Dan pada hari yang keenam apabila mereka memasak yang mereka bawa pulang, maka yang dibawa itu akan menjadi dua kali lipat banyaknya daripada yang mereka pungut setiap hari.” Lalu Musa berkata kepada Harun, “Katakanlah kepada seluruh jemaat Israel, ‘Marilah dekat ke hadapan Tuhan, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu’.” Dan ketika Harun sedang berbicara kepada seluruh jemaat Israel, mereka mengarahkan pandangan ke arah padang gurun, maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam awan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, ‘Pada waktu senja kalian akan makan daging dan waktu pagi kalian akan makan roti sampai kenyang. Maka kalian akan tahu, bahwa Akulah Tuhan Allahmu’.” Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Dan pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap nampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, ‘Apakah ini?’ Sebab mereka tidak tahu, apa itu. Lalu berkatalah Musa, “Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan memberi mereka gandum dari langit.
Ayat. (Mzm 78:18-19.23-28)
1. Dalam hati, mereka mencobai Allah dengan menuntut makanan untuk menuruti nafsu mereka. Mereka berbincang-bincang menyangsikan Allah, “Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?”
2. Maka Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia menghujankan manna untuk dimakan, dan memberi mereka gandum dari langit.
3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Ia menghembuskan angin timur dari langit dan menggiring angin selatan dengan kekuatan-Nya.
4. Ia menghujankan daging seperti debu banyaknya, dan burung-burung bersayap dihamburkan-Nya laksana pasir di laut; Semua itu dihujankan-Nya di tengah perkemahan mereka, di sekeliling tempat kediaman mereka.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selama-lamanya.
Banyak orang datang kepada Yesus untuk mendengar pengajaran-Nya. Mereka sangat antusias mendengar pengajaran tentang benih. Setiap orang harus mendengarkan dengan sungguh agar firman-Nya berbuah dalam hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:1-9)
"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."
Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan. Ia berkata, “Ada seorang penabur keluar menaburkan benih. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu burung-burung datang memakannya. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya; lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda. Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan!”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Yesus, Sang Penabur menaburkan benih sabda ke dalam hati manusia. Yesus juga sangat mengharapkan bahwa benih itu bisa bertumbuh, berkembang dan menghasilkan buah. Hanya orang yang terbuka hatinya dan mau mendengarkan sabda Tuhan bisa menghasilkan buah berlipat ganda dalam hidup dan karyanya.
Doa Malam
Tuhan, Engkau begitu sabar dalam mendidik dan mengolah hidupku dengan aneka peristiwa yang sangat berguna bagi pertumbuhan imanku hingga hari ini. Semoga aku selalu setia berbakti kepada-Mu untuk selama-lamanya. Amin.
RUAH