Jumat, 23 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XX
Percaya kepada Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan --- Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 146:2)
Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Doa Pagi
Bapa yang Mahakudus, bimbinglah langkah kami pada hari ini agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Betapa kami ingin tetap setia dalam melaksanakan hukum cinta kasih kepada siapa saja yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Hari Biasa Pekan XX
Percaya kepada Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan --- Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 146:2)
Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Doa Pagi
Bapa yang Mahakudus, bimbinglah langkah kami pada hari ini agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Betapa kami ingin tetap setia dalam melaksanakan hukum cinta kasih kepada siapa saja yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Rut (1:1.3-6.14b-16.22)
"Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di Betlehem."
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.” Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat. (Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10)
1. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada seorang suster yang melayani seorang pasien yang sangat rewel. Suatu kali suster itu membawa makanan kepadanya. Tetapi, pasien itu merampas dan melemparkannya ke wajah suster. Hal itu dilakukannya berulangkali. Akhirnya, suster itu berkata: ”Tolong, jangan lakukan hal itu. Saya mencintai Anda sebagai saudara.” Orang bertanya: ”Siapa yang mengajarkan Anda berbuat demikian?” Sambil menunjukkan kalung salibnya dan suster berkata: ”Yesus, Sang Guruku.” Pasien itu menjawab: ”Tuhan yang mengajarkan cinta seperti yang Anda tunjukkan adalah Tuhan yang benar.”
Dalam Injil hari ini, Yesus mengemukakan hukum yang paling utama, yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Cinta kepada Tuhan bisa diwujudkan dalam cinta kepada sesama. Bagaimana mungkin seseorang mencintai Tuhan yang tidak kelihatan dan membenci manusia yang kelihatan. Orang mesti mencinta sesama dulu sebelum Dia mencintai Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada sesama mesti mengalir dari cinta kepada Allah. Pada kedua hukum bergantung semua hukum lainnya.
Tuhan, sanggupkanlah aku untuk mencintai Engkau di dalam diri sesama, teristimewa di dalam diri mereka yang miskin dan menderita. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian