| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 14 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir

Rabu, 14 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir
 
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun; hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun --- St. Maximilianus Maria Kolbe
  
Antifon Pembuka

Merekalah orang suci, sahabat Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pagi

Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengurbankan dirinya demi kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkurban dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup kami bersama. Santo Maximilianus Maria Kolbe, doakanlah kami dalam menghayati semangat kemartiran. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kitab Ulangan diakhiri dengan kisah kematian Musa menjelang umat terpilih memasuki Tanah Terjanji. Ia hanya menuntun umat beriman sampai ke tanah yang dijanjikan Allah, sedangkan dia sendiri tidak sampai ke tanah tersebut. Di sinilah kebesaran jiwa seorang pemimpin diuji.

Bacaan dari Kitab Ulangan (Ul 34:1-12)
 
"Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan, dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul."
 
Pada waktu akan meninggal, naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan Nebo, yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho. Di sana Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan Lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon kurma itu, sampai Zoar. Dan bersabdalah Tuhan kepadanya, "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub: 'Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini.' Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana." Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di tanah Moab, sesuai dengan sabda Tuhan. Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab, di hadapan Bet-Peor, dan sampai hari ini tidak ada orang yang tahu kuburnya. Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia meninggal dunia; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun dipenuhi dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah menumpangkan tangan atasnya. Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Betapa hebatnya segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya. Betapa hebatnya segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat yang dilakukan Musa di depan seluruh bangsa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.5.8.16-17)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu."
2. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
3. Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Membangun kebersamaan dalam kehidupan jemaat beriman membutuhkan kesabaran tersendiri karena harus melalui proses yang tidak pendek. Siapa yang melakukan kesalahan harus ditegur, namun harus dengan cara yang tepat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
 
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
 
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus meminta para murid-Nya untuk saling menegur bila sesama saudara berbuat dosa. Bila orang tersebut mendengarkan teguran, jiwanya diselamatkan. Sebagai murid Tuhan, kita juga ikut bertanggung jawab atas keselamatan orang lain. Namun, tidaklah mudah untuk mengkritik dan dikritik. Kritikan atau teguran itu harus dilaksanakan demi cinta kasih. Orang yang dikritik pun harus terbuka untuk menerima dengan lapang dada demi perbaikan hidupnya yang lebih baik. Beranikah kita menegur atau mengkritik sesama dalam kasih dan persaudaraan? Terbukakah kita untuk juga menerima kritikan?

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau bersabda, di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Mu, di situ Engkau berada. Maka kami mohon, hadirlah selalu di dalam keluarga kami agar malam ini kami dapat merasakan kasih-Mu yang tidak pernah padam. Sebab Engkaulah Tuhan, Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy