Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam
Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin --- St. Vinsensius a Paulo, Imam
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan berkat yang Engkau curahkan dalam kehidupan kami. Ajarilah kami untuk berani menanggapi ajakan-Mu untuk menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Bantulah kami supaya kami bisa memiliki kekuatan untuk berani menyangkal diri, memikul salib dan akhirnya kami mengikuti Engkau secara total dalam kehidupan dan pelayanan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, “Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Ayat. (Mzm 43:1.2.3.4)
1. Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
2. Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Mengapa Yesus melarang para murid memberitahukan identitas-Nya sebagai Mesias kepada publik? Salah satu alasannya, rakyat mempunyai pemahaman yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan Yesus. Rakyat memahami Mesias sebagai raja pembebas. Raja ini akan membebaskan Israel dari penjajahan Romawi. Sementara Mesias dalam konteks pewartaan Yesus adalah seorang Anak Manusia yang harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua dan ahli Taurat, mati dibunuh, dan akhirnya bangkit pada hari yang ketiga. Mesias ini adalah pribadi yang menerima penderitaan sebagai jalan pembebasan. Penderitaannya membebaskan umat manusia, bukan dari penjajahan bangsa Romawi, tetapi dari penjajahan dosa.
Kitalah orang-orang yang menikmati pembebasan Yesus itu. Dosa-dosa kita dihapuskan berkat penderitaan-Nya. Menjadi kewajiban kitalah untuk mensyukuri rahmat pembebasan itu dengan cara ikut serta dalam usaha-usaha pembebasan yang ada di zaman ini. Tidak perlu hal-hal besar untuk mewujudkan hal itu. Ketika kita bisa membantu beasiswa anak tetangga kita yang tidak mampu, kita terlibat membebaskan anak itu dari kebodohan. Ketika kita membantu modal usaha pedagang tempe dan tahu goreng, kita terlibat dalam membebaskan orang dari kemiskinan. Ketika kita membantu membina anak-anak muda lewat kegiatan yang menarik, kita membebaskan orang-orang muda dari pengaruh buruk lingkungan. Banyak hal lain bisa kita kerjakan untuk melibatkan diri dalam usaha-usaha pembebasan. Maukan kita melibatkan diri?
Doa: Allah Pembebas, jadikanlah aku alat-Mu untuk terlibat dalam usaha-usaha pembebasan, terlebih pembebasan dari kemiskinan dan ketidakadilan. Amin.