Sabtu, 28 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
“Andai aku memiliki seribu nyawa, aku akan menyerahkan semuanya untuk Kristus” (St. Laurensius Ruiz)
Antifon Pembuka (Za 2:10)
Bersorak-sorailah dan bersukarialah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.
Doa Pagi
Selamat pagi ya Bapa yang Mahapengasih. Syukur bagi-Mu karena pagi ini kami dapat bangun dengan selamat dan gembira hati, meski sabda-Mu hari ini tidak kami mengerti makna sepenuhnya, namun satu hal yang menggembirakan kami, bahwa Engkau berjanji menyertai kami di setiap saat hidup kami, dan itu cukup bagi kami. Terpujilah Engkau, ya Bapa, yang dalam persekutuan dengan Yesus, Putera-Mu dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Nubuat Hagai tentang pembangunan rumah Allah terulang pada zaman Zakharia, tetapi masih samar-samar. Namun Zakharia membangun harapan umat dengan nubuatnya bahwa Allah tetap tinggal di tengah-tengah mereka. Allah sungguh Imanuel. Maka, kendati berada dalam tekanan penjajahan, Israel diharapkan tetap berpegang pada Allahnya.
Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,14-15a)
Hari Biasa Pekan XXV
“Andai aku memiliki seribu nyawa, aku akan menyerahkan semuanya untuk Kristus” (St. Laurensius Ruiz)
Antifon Pembuka (Za 2:10)
Bersorak-sorailah dan bersukarialah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.
Doa Pagi
Selamat pagi ya Bapa yang Mahapengasih. Syukur bagi-Mu karena pagi ini kami dapat bangun dengan selamat dan gembira hati, meski sabda-Mu hari ini tidak kami mengerti makna sepenuhnya, namun satu hal yang menggembirakan kami, bahwa Engkau berjanji menyertai kami di setiap saat hidup kami, dan itu cukup bagi kami. Terpujilah Engkau, ya Bapa, yang dalam persekutuan dengan Yesus, Putera-Mu dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Nubuat Hagai tentang pembangunan rumah Allah terulang pada zaman Zakharia, tetapi masih samar-samar. Namun Zakharia membangun harapan umat dengan nubuatnya bahwa Allah tetap tinggal di tengah-tengah mereka. Allah sungguh Imanuel. Maka, kendati berada dalam tekanan penjajahan, Israel diharapkan tetap berpegang pada Allahnya.
Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,14-15a)
"Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?” Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya.” Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan. Sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah, “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri, demikianlah sabda Tuhan, akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.” “Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
Nubuat Yesus tentang penderitaan-Nya telah dipaparkan di hadapan para murid-Nya. Bukan saja tak mereka mengerti, melainkan mereka memang tak mau mengerti. Ini soal kehendak. Mereka enggan menanyakannya, karena penderitaan adalah momok bagi mereka. Yesus ingin menanamkan keyakinan ini: penderitaan adalah bagian integral dari kehidupan manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya apa yang akan menjadi pilihan hidup-Nya. Ia akan menderita dan wafat di kayu salib. Namun, sebenarnya derita kitalah yang ditanggung-Nya, sengsara kitalah yang dipikul-Nya. Karena itu, kita juga dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia. Pertama-tama, kita menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan-Nya demi keselamatan sesama.
Doa Malam
Tuhan Yesus, sebelum beristirahat, kami mencoba merenung kembali, siapakah Engkau itu? Kami percaya bahwa Engkau adalah Mesias yang mencintai kami. Kami heran, siapakah kami ini sampai Engkau mau menderita dan wafat bagi kami, namun apadaya, kesadaran dan pengertian kami sangat terbatas. Maka kami hanya mampu bersujud dan bersyukur pada-Mu. Yesus, terimalah kami yang lemah ini. Amin.
RUAH