Peringatan Wajib St. Theresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja
“Kemajuan jiwa tidak terletak dalam banyak berpikir melainkan dalam banyak mencintai” (St. Teresa dari Avila)
Antifon Pembuka (Mzm 41:2-3)
Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku rindu pada-Mu, ya Allah. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.
Doa Pagi
Allah, Penyelamat kami, tambahkan iman kami akan Injil-Mu, Sang kebenaran sejati dan nyata. Janganlah kami Kaubiarkan terlena dalam hidup kemunafikan dan cinta diri. Semoga lewat sikap hidup kami, kami dapat bersyukur dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya, bersama St. Teresa dari Avila. Amin.
Paulus mempunyai keyakinan yang kokoh akan Injil. Baginya, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Kita pun juga dipanggil untuk mencari kebenaran dalam Injil dan hidup dalam iman.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Roma (1:16-25)
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.” Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Langit mewartakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
Yesus terbuka dan bergaul dengan orang-orang Farisi. Ia hadir tatkala diundang untuk makan di rumah seorang Farisi. Tapi Yesus juga berani menegur mereka, bila cara hidup mereka tidak sesuai dengan kebenaran Allah.
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Atau: Yohanes (15:1-8)
Simbol pokok anggur dan ranting-rantingnya adalah sama seperti gambaran Paulus tentang Tubuh Mistik Kristus. Yesus mengajarkan bahwa hanya ranting yang tetap bersatu pada pokok anggur akan menghasilkan buah. Demikian juga, hanya apabila kita hidup dan bersatu dengan Kristus akan menghasilkan buah yang melimpah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Penampilan fisik yang nampak di luar itu penting. Orang akan lebih menghargai kita bila bersih dan rapi daripada yang awut-awutan (tidak teratur). Namun penampilan fisik luar saja tidak cukup. Yesus lebih menekankan bagian di dalam tubuh, yaitu hati. Hati yang bersih jauh lebih bermakna daripada sekedar tampilan lahiriah. Yesus mengajak kita untuk memelihara hati daripada fisik lahiriah belaka. Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya menjadi berkat melimpah bagi orang lain. Itulah panggilan semua orang beriman.
Doa Malam
Yesus, Guru kebenaran dan tuntunan hidup kami, ampunilah kami yang sering bersikap seperti orang Farisi. Terimalah tobat kami agar besok sungguh-sungguh mau memperbaikidiri sehingga layak menjadi persembahan untuk memuliakan Bapa surgawi. Sebab Engkaulah Putera Bapa, Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.